Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Puisi Prosais Tema Negeriku

Puisi prosais ? Puisi prosais merupakan sebuah puisi yang typographinya berbentuk prosa atau paragraf dengan tata cara penulisan antar larik dipisahkan dengan tanda titik. Berikut contoh puisi prosais Dari Inchi Sumatera, Ku Genggam Erat Negeri Tercinta Karya Septa Mila Sari Pada saat itu, ketik ufuk mulai membelah buana. Para pejuang bambu runcing telah terjaga. Bukan karena ia tak lelah, melainkan ia terlalu cinta. Pada saat itu, penindas anggara terlalu benawat. Pemuda dan anak dara di bawah ketiak rekan sejawat. Negeriku terlindas hingga lamat. Negeriku sekarat ! Dari bibir Jembatan Ampera ini, izinkan aku merangkulmu menjadi saudara di bawah naungan Bhineka Tunggal Ika negeriku. Menjadikanmu pemuda rucira, pemuda kebanggaan bumi pertiwi. Di hulu Sungai Musi ini, izinkan aku melantunkan bait-bait puisi. Puisi satire untuk seluruh pemuda di seluruh penjuru negeri. Dari sudut Kota Pempek ini, ikhlaskan aku menjadi pemuda yang berani. Mengetuk pintu hati melalui syair puisi.

Syair tentang rindu.

Syair Singkat Perihal Rindu Karya Septa Mila Sari Sampaikah pesanku padamu ? Secarik kertas bersampul berisikan rangkaian fonem tentang rindu Tentang daksa yang menangis terguguh Tentang cinta yang kini kian menggebu Sampaikah do'aku padamu ? Do'a singkat di tiap sepertiga malamku Do'a singkat tentang rindu yang meminta temu Do'a singkat dari aku, Sang Penunggu Masihkah kau kenang aku ? Aku yang terhalang oleh jarak Aku yang terhalang oleh tanda seru Aku yang begitu mendambamu Izinkan aku tetap di sini Di bawah terangnya indurasmi Menunggumu kembali Di bibir Teluk Cendrawesih Pedang, 04 Agustus 2018

Puisi Tema Pengkhianatan

* Cinta Tak Sejalan * 🥀 Karya Kelompok 4 Aku mencinta setulus rasa Berikhtiar demi sepanjang masa Memantaskan diri agar dapat bersama Berharap kau punya asa yang sama Namun apa dinyana Kau dan aku tak mungkin menjadi kita Rupanya aku hanya menjadi bungamu sementara Bukan untuk selamanya Telah kau temukan sosok pengganti Padahal diriku tengah menanti Tanpa berpikir untuk ke lain hati Hingga diriku yang tersakiti Kepercayaanku telah luruh Bangunan cinta bergemeretak rubuh Padamu aku berikan seluruh Bagimu aku hanya gemuruh Kau sungguh pintar ! Bermain cantik di belakang layar Ketika kuncup cinta mulai mekar dengan harap bahagia di altar Kau ingkar ! Aku hanya setangkai bunga Yang harap bersanding dengan kumbang setia Arghhh, tapi aku lupa kalau semua kumbang itu sama sahaja Sekedar hinggap sesaat membelai afeksi, lalu terbang melayang sembarang menjerat retisalya Jangan coba kau ketuk pintu hati lamat-lamat Jika nyatanya cintamu hanya

Puisi Tema Penyesalan

Atma Terugi Karya Septa Mila Sari Kau tak akan berdua Hanya sendiri dalam remang Hanya sendiri dalam gamang Tak ada petuah, tak ada arah Bergerak secara hampa Tanpa ada simbol-simbol Yang menuntun jalanmu Menangislah, Jika kau telah melihat bintang di siang Dan kau rasakan senja di waktu fajar Menangislah, Jika kau rasakan atmamu jadi salah satu atma terugi Sebab kau lalai di masa muda Dan kau benawat di masa tua Pedang, 03 Agustus 2018

Puisi Tema Rindu

Syair Rindu Untuk Dayita Karya Septa Mila Sari Jika atma boleh mengiba, Inginku pinta jumpa Jika desau sarayu sanggup hempaskan rindu, Inginku pinta setiap waktu Jika terbenamnya bagaskara sanggup membenamkan rasa cinta Benamkan ia sedalam-dalamnya Jika indurasmi tak mampu obati perih Nampaknya rinduku akan terhanyut sampai mimpi Andai kuncup sakura mulai palawa Akankah kita bertatap muka ? Andai rindu sebesar pohon randu Akankah kita segera temu ? Oh dayita, Dama ini untukmu jua Dari ufuk yang membelah buana Hingga nabastala menjingga Luas layaknya sabana Pedang, 03 Agustus 2018