Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Cerita Mini Tema Kucing

Seekor Kucing Karya Septa Mila Sari Mentari telah keluar dari persembunyiannya,  udara terasa segar dihirup, maklum saja masih pagi begini kondisi Jakarta belum terlalu padat akan kendaraan. Di sinilah aku sekarang, menenteng plastik putih berisikan bermacam sayur. Ya, ini adalah kegiatan rutinku tiap pagi semenjak menjadi seorang ibu. "Abang, jangan lari-lari sayang" Aku berteriak memperingati anakku yang kebetulan hari ini ikut ke pasar. "Iya Bu" Segaris senyum melengkung di wajahku. Anakku telah bertambah besar rupanya padahal rasanya kemarin baru saja aku menggantikan popoknya. Ku rasakan ada sesuatu yang menarik-narik ujung bajuku. "Ibu ada meong di sana, kasihan. Abang ambil ya Bu" "Iya, tapi hati-hati ya jangan sampai dicakar" ------------- "Meong makan dulu ya. Ini ada pizza, meong pasti seneng" "Bang, Abang di mana? Makan dulu" "Bentar Bu, lagi kasih makan pizza untuk meong" "Say

Puisi tema cinta

Inikah Cinta? Karya Septa Mila Sari Laksana samudera yang luas Ku terpaut akan wajahnya yang pulas Kecantikan abadi terpatri Dalam pahatan Tuhan yang ku cintai Inikah cinta? Yang mampu menggetar jiwa yang hampa Mencairkan hati yang beku Bahagia menelusup tuju kalbu Jika ini benar rasa cinta, Ku ingin rasa ini jadi selamanya Agar damai tiap kali ku berlayar Dengan dia sebagai pelabuhannya Pedang, 27 September 2018

Puisi tema Sang Juara

           Dia,  Sang Juara      Karya Septa Mila Sari Dia, Sang juara.. Sang juara itu anakmu Putra yang lahir dari rahimku Yang dibesarkan tanpa kasih sayang ayahnya Dia,  Sang Juara Dalam darahnya mengalir sifat tekunmu, Semangatnya terjelma dari harapan dan pesan terakhirmu Yang pernah mengharumkan nama Indonesia, tempo dulu Dia berhelat, bersilat raga demi sebuh mendali Demi mengharumkan bangsa,  ia beradorasi Meski adorasinya tak setara dengan adorasi ayahnya, Apalagi setara dengan adorasi kakek dan buyutnya Dia berhelat, bersilat raga demi sebuah kata juara Berharap ayahnya tersenyum bangga di surga Berharap ayahnya bahagia memiliki putra yang berguna Dia, Sang Juara, anakmu yang lahir dari rahimku Pedang, 18 September  2018 Bio: Mahasiswa STKIP-PGRI Lubuklinggau

Puisi Di Pinggir Jalan Lampu Merah

Di Pinggir Jalan Lampu Merah Sesi II Karya Septa Mila Sari Di pinggir jalan lampu merah Lima anak kecil beralmamater mengelap peluhnya Dari pukul delapan pagi mereka di sana Menyambangi kendaraan, meminta rupiah seikhlasnya Di pinggir jalan lampu merah Lima anak kecil beralmamater sedang melepas lelah Nampak legam kulit mereka Usai mengetuk puluhan kaca di bawah sinar surya Sebuah kotak cokelat dipegang erat Meski mereka tahu itu tiada berat Tersenyum tulus meski penat Terima rupiah dari pengemudi yang lewat Merekah senyum manisnya, Mengusap potret kabur yang menjadi semangatnya Dua amplop telah penuh dengan rupiah Siap dihantar menuju Donggala Pedang, 30 September 2018 Puisi ini saya dedikasikan untuk mahasiswa STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Puisi tema hijrah

Sajak Sebuah Harapan Karya Septa Mila Sari Serpihan kisah terlukis di angkasa Memenuhi luasnya retina mata Bak kapas yang mengitari bumi dengan leluasa Mengukir kembali kenangan kelamku pada masanya Nyanyian sunyi pun tercipta, Ketika terai hampa menggigilkan jiwa Rahsanya arteri mengalir tanpa arah Terlepas dari poros pembuluh darah Tuhan.. Ku berharap hujanmu mampu lunturkan dosaku Yang telah menggunung bagaikan Mahameru Tuhan, tolonglah aku Tuhan.. Terkadang sedih menghampiri Menyusup perlahan-lahan menuju dasar hati Namun, semua ini harus ku akhiri Hatiku terketuk akan lantunan merdu adzan-Mu Pedih hatiku luntur sebab air wudhu Ku serahkan hidup dan matiku Dengan harap netraku akan memandang indah bunga-bunga jannah-Mu Pedang, 30 September 2018