KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur
Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses
pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada kekurangan
baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran
dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat
memperbaiki makalah kami kedepannya.
Diharap
makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan
Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapat memberikan manfaat bagi pembaca baik untuk
menambah pengetahuan maupun sebagai referensi. Demikian makalah ini kami buat kami
ucapkan terima kasih.
Medan,
14 Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra adalah suatu bentuk dan hasil
pekerjaan dan seni kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan
menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagai seni kreatif yang menggunakan
manusia dan segala macam segi kehidupannya maka ia tidak saja merupakan suatu
media untuk menyampaikan ide, teori, atau sistem berpikir, tetapi juga
merupakan media untuk menampung ide, teori, atau sistem berfikir manusia.
Sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah
dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia
Karya sastra secara umum bisa
dibedakan menjadi tiga, yaitu puisi, prosa, dan drama. Beberapa ahli yang
merumuskan pengertian puisi menggunakan berbagai pendekatan. Slamet Mulyana
(1956) memberi batasan puisi dengan menggunakan pendekatan psikolinguistik,
karena puisi merupakan karya seni yang tidak saja berhubungan dengan masalah
bahasa tetapi juga berhubungan dengan masalah jiwa.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana hakikat
puisi ?
2) Bagaimana struktur
bentuk puisi ?
3) Apa batasan-batasan
puisi ?
4) Apa jenis-jenis
puisi ?
C. Tujuan Pembahasan
1)
Untuk mengetahui hakikat puisi.
2)
Untuk mengetahui bagaimana struktur bentuk puisi.
2)
Untuk mengetahui batasan-batasan puisi.
3)
Untuk mengetahui jens-jenis puisi.
D. Manfaat Pembahasan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah agar
pembaca dapat menambah wawasan dapat lebih memahami mengenai hakikat puisi,
struktur bentuk puisi, batasan-batasan puisi, dan jenis-jenis puisi serta dapat menjadi referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut
Pradopo, puisi adalah rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting,
diubah dalam wujud yang paling berkesan. Sedangkan menurut Shelley, puisi
adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup kita. Hal itu
diperkuat oleh pendapat Sumardi yang menyatakan puisi adalah karya sastra
dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang
padu dan pemilihan kata-kata kias (imaji natif).
Dari beberapa pendapat diatas, dapat
disimpulkan bahwa puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan dan
berisi rekaman serta interpretasi pengalaman
manusia yang penting, dipersingkat, dan menggunakan kata-kata kias
(manipulasi).
A. Hakikat Puisi
Secara etimologis,
istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poesis, yang berarti
membangun, membentuk, membuat, dan menciptakan. Menurut Kamus Istilah Sastra,
puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta penyusunan larik dan bait. Puisi merupakan curahan isi hati seseorang
yang membawa orang lain kedalam keadaan hatinya. Sebuah puisi juga merupakan
ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh
dan menyatu.
Secara
garis besar, sebuah puisi terdiri atas tema, suasana, imajinasi, amanat, nada,
suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata
sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin. Hakikat puisi ialah
apa yang menyebabkan puisi itu disebut puisi. Hakikat puisi adalah curahan
hati yang diungkapkan penyair dalam puisi. hakikat puisi disebut juga isi
puisi. hakikat puisi terdiri atas tema, rasa, nada, dan amanat.
a. Tema
Tema
adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisi. gagasan pokok
tersebut menjadi landasan utama penyair dalam mengungkapkan isi puisi. tema
yang terdapat dalam puisi di antaranya tema ketuhanan (religius), kemanusiaan,
cinta, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan sosial,
demokrasi, kekuasaan, kesedihan, kerinduan, politik, pendidikian, budi pekerti,
dan perpisahan.
b. perasaan
Suasana
perasaan penyair diekspresikan dan mampu dihayati pembaca. perasaan penyair
dapat berupa sikap, pandangan, perbuatan, atau watak khusus.
c. Nada
Penyair
mempunyai sikap tertentu terhadap pembaca. Sikap penyair terhadap pembaca tersebut
diungkapkan dalam nada. Dari sikap itulah tercipta suasana puisi, sebuah puisi
dapat bernada sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, bercanda,
serius, patriotik, belas kasih, dendam, membentak, memelas, takut, merendahkan,
menyanjung, khusyuk, kharismatik, kagum, filosofis, mengejek, meremehkan,
menghasut, menghimbau, dan sebagainya.
d. Amanat
Amanat
disebut juga dengan pesan atau nasihat. Nasihat merupakan kesan yang ditangkap
pembaca setelah membaca puisi. Amanat ditentukan sendiri oleh pembaca
berdasarkan cara pandang pembaca terhadap sesuatu.
B. Struktur Bentuk Puisi
Struktur
bentuk puisi disebut juga unsur pembangun puisi baik secara batin ataupun
secara fisik.
1) Struktur Batin
a. Tema
Tema atau idea atau gagasan dalah pokok
persoalan yang dikemukakan suatu puisi. Tema ini menduduki tempat utama di dala
puisi. Hanya ada satu tema utama di dalam satu puisi, walaupun puisi tersebut
panjang atau sangat panjang.
b. Rasa (Feeling)
Rasa adalah apresiasi, sikap, atau emosional
penyair terhadap pokok permasalahan yang disampaikan di dala puisi yang
ditulisnya, misalanya perasaan takjub, sedih, senang, marah, heran, gembira,
tidak percaya nasehat, dan lain-lain.
c. Nada (Tone)
Pengertian nada dalam struktur batin puisi
mengacu kepada sikap penyair terhadap persoalan yang dibicarakan di dalam
karyanya, misalnya menggurui, mencaci, merayu, merengek, mengajak, menyindir,
dan sebagainya.
d. Amanat (Itention)
Amanat atau tujuan atau maksud adalah pesan
yang ingin disampaikan oleh penyair, misalnya: mengharapkan pembaca marah,
benci, menyenangi sesuatu, dan berontak pada sesuatu. Pesan yang hendak
disampaikan inilah yeng mendorong proses kreatif penyair dalam menciptakan puisi.
2). Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi atau terkadang disebut
juga dengan metode puisi, adalah sarana yang digunakan oleh penyair untuk
mengungkapkan pesan yang hendak disampaikan oleh penyair untuk mengungkapakan
pesan yang hendak disampaikannya melalui puisi.
a. Perwajahan Puisi (Tipografi)
Perwajahan adalah penampakan sebuah puisi
sebagai salah satu dari hasil seni kreatif. Tampilan puisi tersebut dapat
dicermati dalam berbagai bentuk, misalnya: penataan bahasa, penggunaan tanda atau
lambang, pengaturan jarak bars, pengaturan letak huruf kata, kata baris, atau
bait (misalnya: padat, ketidakteraturan, atau campuran, baris puisi yang tidak
selalu dimulai denagn huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda titik, dan
alin-lain).
b. Imaji
Imaji atau daya bayang adalah kata atau
susunan kata-kata yang dapat mengungkapakan pengalaman indrawi seseorang,
seperti bayangan terhadap suatu penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
perasaan.
c. Kata Konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan
seseorang penyair secara eksplisit dalam mengemukakan persoalan yang
disampaikannya. Kata-kata tersebut adalah kata-kata yang dapat ditangkap oeh
indera (dapat dilihat atau didengar) bagi memungkinkan munculnya imaji.
d. Bahasa Fugurative
Bahasa figurative adalah bahasa yang penuh
dengan kiasan. Bahasa yang demikian dapat mengidupkan, meningkatkan efek, dan
menimbulakan konotasi teretentu.
e. Verifikasi
Verifikiasi menyangkut
persoalan rima, ritme, dan metrum. Rima adalah persamaan bunyi pada sebuah
puisi. Ritme adalah alunan bunyi di dalam pembacaan suatu puisi. Metrum mengaju
pada penjarakan, penghentian, kesenyapan, dan penekanan-penekanan tertentu
C. Batasan-Batasan Puisi
Untuk mengenal puisi lebih jauh, selain tentang pengertian puisi, perlu dikenal juga batasan tentang puisi. Berikut adalah batasan-batasan puisi.
a.
Batasan-batasan
Puisi yang pertama, puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama
dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata–kata kias (imajinatif). Kata- kata betul–betul terpilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun
singkat atau padat namun berkekuatan. Karena itu satu usaha si penyair adalah
memilih kata–kata yang memiliki persamaan bunyi (rima). Kata–kata itu mewakili
makna yang lebih luas dan lebih banyak. Karena itu kata–kata dicarikan konotasi
atau makna tambahannya dan dibuat bergaya dengan bahasa figuratif.
b.
Batasan-batasan
Puisi yang kedua, puisi adalah suatu sistem penulisan yang margin kanan dan penggantian
barisnya ditentukan secara internal oleh suatu mekanisme yang terdapat dalam
baris itu sendiri. Dengan demikian seberapa lebarpun suatu halaman tempat puisi
itu ditulis, pusi selalu tercetak/tertulis dengan cara yang sama. Dalam hal ini
penulis menentukan panjang baris atau ukuran.
c.
Batasan-batasan
Puisi yang ketiga, puisi adalah peluapan yang spontan dari perasaan yang penuh daya, dia
memperolah dayanya dari emos, atau rasa yang dikumpulkan kembali dalam
kedamaian.
d.
Batasan-batasan
Puisi yang keempat, puisi adalah lava imajinasi yang letusannya mencegah timbulnya gempa bumi.
e.
Batasan-batasan
Puisi yang kelima, puisi adalah rekaman dari saat yang paling menyenangkan dari pikiran–pikiran
yang paling menyenangkan.
f.
Batasan-batasan
Puisi yang keenam, puisi adalah ekspresi yang kongkrit dan bersifat artistik dari sifat manusia
secara emosional dan berirama.
g.
Batasan-batasan
Puisi yang ketujuh, puisi adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif, yang hanya bernilai dan
berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat kemasyarakatan yang
diutarakan dengan bahasa, yang menggunakan setiap rencana yang matang dan
bermanfaat.
h.
Batasan-batasan
Puisi yang kedelapan, puisi sebagai salah satu bentuk
kartya sastra menggunakan bahasa yang relatif lebih padat dibandingkan dengan
prosa. Pemilihan kata atau diksi diperhitungkan dari berbagai segi, makan,
nilai, imajinasi,. Irama, rima, dan amanatnya.
i.
Batasan-batasan
Puisi yang kesembilan, puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang strukturnya dipilih dan
ditata dengan cermat dan padat sehingga mampu mempertajam kesadaran orang
terhadap suatu pengalaman dan mengakibatkan tanggapan khusus lewat bunyi,
irama, dan makna khusus.
D. Jenis-Jenis Puisi
1. Puisi lama
Puisi
lama adalah salah satu karya sastra berupa puisi yang masih terikat dengan
aturan-aturan baku tertentu dalam pembuatannya. Aturan-aturan itu sendiri
berhubungan dengan kata, baris, bait, rima dan irama dalam puisi tersebut.
Puisi baru atau yang disebut juga dengan puisi modern adalah kebalikan dari
puisi lama , dimana puisi baru tidak lagi terikat dengan aturan-aturan
tertentu.
Adapun yang termasuk kedalam puisi lama antara lain
:
a). Pantun
Pantun merupakan
puisi lama indonesia hampir di seluru nusantara memiliki kebiasaan atau
teredisi berpantun. Terdiri atas dua bagian yaitu: sampiran dan isi. Sampiran
yaitu dua baris pertama dan biasanya tak memiliki hubungan dengan bagian kedua
yang menyampaikan maksud selain rima/sajak. Dua baris terahir merupakan bagian
isi yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. Puisi lama bait terdiri dari
empat baris, setiap baris biasanya terdiri dari empat baris (rima) a-b-a-b
baris pertama dan kedua berupa sampiran
yang umumnya tentang alam (flora dan fauna) tumpuan/pengantar, sedangkan
baris ketiga dan keempat berupa isi (maksud) yang merupakan tujuan dari pantun
tersebut. Puisi seperti ini disebut dengan pantun, puisi lama 1 bait empat
baris, setiap baris biasanya terdapat empat kata memiliki persamaan bunyi ahir
(rima) a-a-a-a.
Contoh
pantun
Kayu candana di atas batu
Sudah di ikat dibawa pulang
Ada dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terhubung
b). Syair
Syair
adalah puisi atau karangan dalam bentuk
terkait yang mementingkan irama sajak, biasanya terdiri dari 4 baris berirama
a-a-a-a keempat baris tersebut mengandug arti maksut penyair (pada pantun 2
baris terahir yang mengandung maksud) syair berasal dari arab.
Contoh syair
Syair
ken tambuhan
Lalulah
berjalan ken tambuhan
Diringkah
penglipur dengan tahanan
Lemah
lembut berjalan pelan-lahan
Lakuhnya
manis memberi kasihan
Tunduk
menagis segala putrei
Masing-masing
kata sama sendiri
Jahatnya
perangai prmaisuri
c). Gurindam
Gurindam adalah
suatu bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama ahir
yang sama yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan
tentang masalah dan perjanjian dan baris kedua berisikan akibat dari masalah
atau perjanjian pada baris pertama.
Contoh
Gurindam
Pabila
banyak mencelah orang
Itu
dirinya kurang
Dengan
ibu hendaknya hormat
Supaya
badan dapat selamat
d).
Mantra
Mantra
adalah sarana berkomunikasi dengan yang gaib dan sakti maka tidak semua orang
mampu berhubungan dengan gaib.
Contoh Mantra
Pulanglah engkau kepada rimba sekampung,
Pulanglah
engkau kepada rimbah yang besar ,
Pulanglah
engkau pada gunung guntung,
Pulanglah
engkau pada gunung yang tiada berlalu
Pulanglah engkau
kepada kolam tiada berorong
Pulanglah
engkau kepada mata air yang kering
Jikalu
engkau tiada mau kembali, matilah engkau.
Berikut yang termasuk Ciri-ciri puisi lama:
1).Anonim
(pengarangnya tidak diketahui).
2).Terikat
jumlah baris, rima, dan irama.
3).Merupakan
kesusastraan lisan.
4).Gaya
bahasanya statis (tetap) dan klise.
5).Isinya
pantastis dan istanasentris.
2.Puisi baru
Puisi
baru adalah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-aturan baku tertentu
dalam pembuatan atau pembacanya. Artinya puisi baru merupakan jenis puisi yang
bebas, tidak terikat dengan aturan terkait dengan jumlah suku kata, jumlah
kata, jumlah baris, rima ( sajak ) ataupun jumlah dalam pembuatannya.
Adapun yang termasuk kedalam puisi baru adalah
sebagai berikut :
a) Balada
Balada adalah jenis puisi baru yang berisi kisah dan cerita tertentu.
Balada terdiri atas 3 bait dengan tiap bait terdiri atas 8 baris dan berima
a-b-a-b-c-c-b kemudian beralih jadi berima a-b-a-b-b-c-c-b-c.
Berikut
adalah contoh Balada:
Balada Ibu yang dibunuh
karya WS Rendra
karya WS Rendra
Ibu musang di lindung pohon tua meliang
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
Bayinya dua ditinggal mati lakinya.
Bualan sabit terkait malam memberita datangnya
Waktu makan bayi-bayinya mungil sayang.
Matanya berkata pamitan, bertolaklah ia
Dirasukinya dusun-dusun, semak-semak, taruhan harian atas nyawa.
Burung kolik menyanyikan berita panas dendam warga desa
Menggetari ujung bulu-bulunya tapi dikibaskannya juga.
Membubung juga nyanyi kolik sampai mati tiba-tiba
Oleh lengking pekik yang lebih menggigitkan pucuk-pucuk daun
Tertangkap musang betina dibunuh esok harinya.
Tiada pulang ia yang mesti rampas rejeki hariannya
Ibu yang baik, matinya baik, pada bangkainya gugur pula dedaun tua.
Tiada tahu akan meraplah kolik meratap juga
Dan bayi-bayinya bertanya akan bunda pada angin tenggara
Lalu satu ketika di pohon tua meliang
Matilah anak-anak musang, mati dua-duanya.
Dan jalannya semua peristiwa
Tanpa dukungan satu dosa, tanpa.
b) Hymne
Hymne adalah jenis puisi baru yang berisi pujian untuk tuhan, dewa,
pahlawan, tanah air atau almamater dalam dunia sastra. Namun kini, hymne
menjadi puisi yang dinyanyikan.
Berikut ini adalah contoh Hymne
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pikiran yang mendua
Hati yang beku
Ampunilah kami
Ya Tuhan kami
Ya Tuhan
Telah kotor setiap inci daging ini
Telah hina diri ini
Menyalahgunakan karunia-Mu
Mengkufurkan nikmat-Mu
Semoga Kau tuntun kami kembali
Ke jalan kebenaran-Mu
Ke jalan lurus-Mu
Sebelum Kau panggil kami kembali
Ke alam kekal-Mu
Amin
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pikiran yang mendua
Hati yang beku
Ampunilah kami
Ya Tuhan kami
Ya Tuhan
Telah kotor setiap inci daging ini
Telah hina diri ini
Menyalahgunakan karunia-Mu
Mengkufurkan nikmat-Mu
Semoga Kau tuntun kami kembali
Ke jalan kebenaran-Mu
Ke jalan lurus-Mu
Sebelum Kau panggil kami kembali
Ke alam kekal-Mu
Amin
c) Ode
Ode adalah jenis puisi yang berisi tentang sanjungan atau pujian.
Kata-kata yang digunakan anggun namun resmi. Berikut ini contoh ode:
Guruku…
Cahaya dalam kegelapanku
Pengisi semua kekosonganku
Penyejuk kelayuan hatiku
Kau sirnakan segala kebodohan
Kau terangi setiap sisi jiwa
Kau terjang segala pandang negatif
Sungguh mulia hatimu
Sungguh besar pengorbananmu
Sungguh tak ternilai keikhlasanmu
Jasamu bagai emas mulia
Tak kan terganti sampai maut menjemput
Tak kan tertutup oleh keburukan dunia
Guruku…
Terima kasihku dari dalam lubuk hatiku
Cahaya dalam kegelapanku
Pengisi semua kekosonganku
Penyejuk kelayuan hatiku
Kau sirnakan segala kebodohan
Kau terangi setiap sisi jiwa
Kau terjang segala pandang negatif
Sungguh mulia hatimu
Sungguh besar pengorbananmu
Sungguh tak ternilai keikhlasanmu
Jasamu bagai emas mulia
Tak kan terganti sampai maut menjemput
Tak kan tertutup oleh keburukan dunia
Guruku…
Terima kasihku dari dalam lubuk hatiku
d) Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tentang tuntunan dalam hidup. Berikut
ini contoh epigram:
Hari itu tak ada tempat berlari
Tak ada tempat bersembunyi
Tak ada memohon belas kasih
Semua sudah menyatu
Amal satu-satunya penolong
Amal satu-satunya cahaya
Merintih tiada berarti
Menyesal tiada berguna
Barulah sadar dunia yang fana
Tak ada tempat bersembunyi
Tak ada memohon belas kasih
Semua sudah menyatu
Amal satu-satunya penolong
Amal satu-satunya cahaya
Merintih tiada berarti
Menyesal tiada berguna
Barulah sadar dunia yang fana
Epigram
diatas berisi tentang pengingat untuk beramal selagi masih hidup.
e) Romansa
Romansa adalah salah satu jenis puisi baru yang berisi tentang luapan
rasa cinta dan kasih. Berikut ini adalah contoh romansa:
Kisah ini hanya kau dan aku
Tak ada ketiga, keempat, kelima
Aku adalah kau
Kau adalah aku
Senyummu adalah bahagiaku
Tangismu adalah laraku
Citamu adalah wajibku
Karena kau…
Adalah tulang rusukku
Tak ada ketiga, keempat, kelima
Aku adalah kau
Kau adalah aku
Senyummu adalah bahagiaku
Tangismu adalah laraku
Citamu adalah wajibku
Karena kau…
Adalah tulang rusukku
f) Elegi
Elegi adalah jenis pusisi baru yang berisi tentang luapan perasaan
kesedihan. Puisis ini bertujuan untuk mengungkapkan perasaan duka cita, sedih,
rindu terutama karena kepergian seseorang atau penyesalan dimasa lalu. Berikut
ini contoh elegi:
Dalam erangan jiwa
Aku menangis mengingat-Mu
Dalam pilunya hati
Aku bersujud kepada-Mu
Dalam ratap tangisku
Aku berserah kepada-Mu
Renungi semua dosa dan khilaf
Takutku dan sesalku
Merangkai doa selalu kupanjatkan
Ya Tuhan…
Ampunilah dosaku
Ampunilah khilafku
Aku menangis mengingat-Mu
Dalam pilunya hati
Aku bersujud kepada-Mu
Dalam ratap tangisku
Aku berserah kepada-Mu
Renungi semua dosa dan khilaf
Takutku dan sesalku
Merangkai doa selalu kupanjatkan
Ya Tuhan…
Ampunilah dosaku
Ampunilah khilafku
g) Satire
Satire adalah jenis puisi baru yang isinya memuat tentang sindiran
kepada penguasa/orang yang memiliki posisi/jabatan. Salah satu sastrawan yang
terkenal dengan sarirenya yaitu WS Rendra. Berikut ini contoh Satire :
Lihatlah kami
Peluh dan keringat adalah kawan kami
Banting tulang adalah kesetiaan kami
Kekurangan adalah kelebihan kami
Penderitaan adalah keseharian kami
Tapi lihatlah dirimu
Tertawa di atas peluh keringat kami
Bersantai di atas remuknya tulang kami
Berfoya di atas kekurangan kami
Kau curi semua hak kami
Kau curi sesuap nasi kami
Kau berlimpah harta atas nama kami
Kau berjanji atas nama kami
Kami hanya cukup diam
Di atas sajadah kami
Semoga Tuhan membalas kezhaliman ini
Peluh dan keringat adalah kawan kami
Banting tulang adalah kesetiaan kami
Kekurangan adalah kelebihan kami
Penderitaan adalah keseharian kami
Tapi lihatlah dirimu
Tertawa di atas peluh keringat kami
Bersantai di atas remuknya tulang kami
Berfoya di atas kekurangan kami
Kau curi semua hak kami
Kau curi sesuap nasi kami
Kau berlimpah harta atas nama kami
Kau berjanji atas nama kami
Kami hanya cukup diam
Di atas sajadah kami
Semoga Tuhan membalas kezhaliman ini
Ciri-ciri puisi baru:
a. pengarangnya diketahui.
b. Tidak
terikat jumlah baris, rima, dan irama.
c. Berkembang
secara lisan dan tertulis.
d. Gaya
bahasanya dinamis (berubah-ubah).
e. Isinya
tentang kehidupan
Kesimpulan
Secara
etimologis, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani yaitu poesis, yang
berarti membangun, membentuk, membuat, dan menciptakan. Menurut Kamus Istilah
Sastra, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi merupakan curahan isi hati
seseorang yang membawa orang lain kedalam keadaan hatinya. Sebuah puisi juga
merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan
yang utuh dan menyatu. Hakikat puisi adalah curahan hati yang diungkapkan
penyair dalam puisi. hakikat puisi disebut juga isi puisi. hakikat puisi
terdiri atas tema, rasa, nada, dan amanat. Puisi memiliki batasan-batasan,
batasan-batasan tersebut terdiri dari sepuluh batasan.Adapun jenis-jenis puisi
terbgi menjadi dua,yaitu jenis puisi lama dan jenis puisi baru. Yang termasuk
jenis puisi lama yaitu pantun,mantra,gurindam, dan sebagainya. Adapun yang
termasuk puisi baru ialah balada,hymne,epigram dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Pradopo, Rahmat Djiko. 2012. Pengkajian
Puisi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.
Gani,
Erizal. 2014. Kiat Pembacaan Puisi. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Wardarita,
Ratu. Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia: Yogyakarta : Almatera
Sopandi.
2010. Memahami Puisi. Bogor : PT. Quadra.
Atmazaki. 1993. Analisis Sajak: Teori, Metode Dan Aplikasi. Bandung: Angkasa.
Abdul.
1990. Teori Dan Periodisasi Puisi
Indonesia. Bandung: Angkasa.
Jalil, Dianie Abdul.
1990. Teori Dan Periodisasi Puisi
Indonesia. Bandung: Angkasa
Komentar
Posting Komentar