Syair Sebuah Realita
Karya Septa Mila Sari
Dari teras warung kopi sederhana
Politikus menggencarkan aksinya
Mencoba akrab pada pemuda
Sekalian merebut hati orang tuanya
Atas nama panggung kehidupan berwarna
Koar mereka seolah akan nyata
Namun, coba kau lihat saja!
Beginilah realita yang ada
Mengais sampah demi botol aqua
Mencari rupiah tuk sambung nyawa
Berpuasa kita siang dan malamnya
Berpesta mereka tiap minggunya!
Berdasi berjas rapi angguk kepala
Mengongkang kaki menggebrak meja
Konferensi terlelap mata
Aspirasi kita, kemanakah ia?
Bertopeng kian tebal sahaja
Agar mereka tak lihat caping kita
Agar kita tak tahu siapa mereka
Yang harusnya jadi penyambung suara
Pedang, 13 Oktober 2018
Karya Septa Mila Sari
Dari teras warung kopi sederhana
Politikus menggencarkan aksinya
Mencoba akrab pada pemuda
Sekalian merebut hati orang tuanya
Atas nama panggung kehidupan berwarna
Koar mereka seolah akan nyata
Namun, coba kau lihat saja!
Beginilah realita yang ada
Mengais sampah demi botol aqua
Mencari rupiah tuk sambung nyawa
Berpuasa kita siang dan malamnya
Berpesta mereka tiap minggunya!
Berdasi berjas rapi angguk kepala
Mengongkang kaki menggebrak meja
Konferensi terlelap mata
Aspirasi kita, kemanakah ia?
Bertopeng kian tebal sahaja
Agar mereka tak lihat caping kita
Agar kita tak tahu siapa mereka
Yang harusnya jadi penyambung suara
Pedang, 13 Oktober 2018
Komentar
Posting Komentar