Dibalik Rona Senja
Karya Septa Mila Sari
Senja mulai menanggalkan rona jingga
Tenggelam dalam poros cahayanya
Memekur jiwa merundung nestapa
Senja mengundang malamnya
Menekuk muka tiada merahsa
Tiada lagi membumbung asa
Meski desau serayu gencar menggoda
Pada pekatnya malam daku mendoa
Daku pernah bersandar pada tali-tali bulan purnama
Berdansa tanpa cahaya
Berjalan tiada tahu arah
Sejarah hitam tiada hendak ia dilupa
Tertempurung bagai katak tiada guna
Melepas kembali terikat
Argg semestinya kau bertanya,
Mengecup sajadah berapa kali jumlahnya?
Bukankah daku lebih banyak bercinta dengan dunia?
Lebih sering bercumbu dengan harta
Menari bahagia bagai amnesia
Melupa rupiah siapa punya hakikatnya
Selagi kau bagiku berwarna
Salurkan warnanya selamatkan jiwa
Sepanjang langkah kakimu masih menurut kompas
Jangan hendak sekalipun melepas
Pedang, 22 November 2018
Karya Septa Mila Sari
Senja mulai menanggalkan rona jingga
Tenggelam dalam poros cahayanya
Memekur jiwa merundung nestapa
Senja mengundang malamnya
Menekuk muka tiada merahsa
Tiada lagi membumbung asa
Meski desau serayu gencar menggoda
Pada pekatnya malam daku mendoa
Daku pernah bersandar pada tali-tali bulan purnama
Berdansa tanpa cahaya
Berjalan tiada tahu arah
Sejarah hitam tiada hendak ia dilupa
Tertempurung bagai katak tiada guna
Melepas kembali terikat
Argg semestinya kau bertanya,
Mengecup sajadah berapa kali jumlahnya?
Bukankah daku lebih banyak bercinta dengan dunia?
Lebih sering bercumbu dengan harta
Menari bahagia bagai amnesia
Melupa rupiah siapa punya hakikatnya
Selagi kau bagiku berwarna
Salurkan warnanya selamatkan jiwa
Sepanjang langkah kakimu masih menurut kompas
Jangan hendak sekalipun melepas
Pedang, 22 November 2018
Komentar
Posting Komentar