ASAL-USUL
DESA PEDANG
Zaman
bilek ni, waktu zaman gese bodoh wat keyakenan ade a dewa-dewa melekatnya, ade
perang antare pendodok dusun yang mekak dikenal ngan name Dusun Pedang ngan
pendodok Dusun Niuk (Tanah Periuk). Waktu tu ni, pendodok Dusun Pedang caye ade
dewa wat wang-wang sakti yang pacak terbang. Hagele pendodok Dusun Pedang beperang
pakai senjato pedang ngan ketue a lanang bename Bedeng Kecik sedangkan pendodok
Dusun Niuk (Tanah Periuk) ngan lanang bename Jelak Rogong yang jedi ketue e. Mile
aghai malam, perang belanjot mile aghai hiang wang-wang behonyen ontok makan
ngan nyelamatke nyawe dewek-dewek ke utan. Tapi hebelom behonyen, pendodok Dusun
Pedang yang perang ngendam wat nyoson pok rapi pedang-pedang tu gok hungai yang
bename Bat Tao (Buk Lang).
Dem
perang belangsong helame beaghai-aghai wat makan korban yang dak dikit, ojong a
perang tu bedu. Tapi, perang tu bedu ngan kekalahan di raban Bedeng Kecik. Kalah a Bedeng Kecik tu nyebabke kelawai Bedek
Kecik diambek Jelak Rogong. Dem perang, hagele pedang yang dipakai pendodok
Dusun Pedang ontok perang digendam delam hungai Bat Tao hapai hungai tu beubah
warne jedi warne abang seabang deghah soal a becampor ayo hungai ngan deghah
korban perang yang melekat gok pedang tu. Sebab tu, dusun tu dienjok name Dusun
Pedang.
Sang
kejadian kalah a Bedeng Kecik kak, pendodok Dusun Pedang caye ngan hikok
keyakinan amen bile wang Dusun Pedang bejudi lawan wang Dusun Niuk, wang Pedang dak kan menang.
Terjemahan :
Dahulu
kala, ketika zaman masih jahiliyah
dan keyakinan terhadap adanya dewa-dewa begitu melekat, terjadilah sebuah peperangan
antara penduduk yang mendiami sebuah desa yang kini dikenal dengan nama Desa
Pedang dengan penduduk Desa Niuk (Tanah Periuk). Pada saat itu, penduduk Desa
Pedang meyakini adanya dewa dan orang-orang sakti yang mampu terbang. Seluruh penduduk
Desa Pedang berperang dengan menggunakan senjata berupa sebuah pedang dengan
dikomando oleh seorang laki-laki yang bernama Bedeng Kecik sedangkan penduduk
Desa Niuk (Tanah Periuk) dengan seorang laki-laki bernama Jelak Rogong yang
menjadi ketua. Setiap malam tiba, peperangan akan berlangsung sedangkan di siang hari orang-orang akan
bersembunyi untuk makan dan menyelamatkan dirinya masing-masing ke hutan. Namun
sebelum bersembunyi, maka penduduk Desa Pedang yang berperang akan merendam dan
menyusun hingga rapi pedang-pedangnya di sebuah sungai yang bernama Bat Tao
(Buk Lang).
Setelah
peperangan berlangsung selama berhari-hari dan memakan korban yang tidak
sedikit, maka peperangan tersebut berakhir. Namun, peperangan tersebut berakhir
dengan kekalahan di rombongan Bedeng Kecik. Kekalahan Bedeng Kecik tersebut menyebabkan
saudara perempuan Bedeng Kecik diambil oleh Jelak Rogong. Usai perang, seluruh
pedang yang digunakan penduduk desa Pedang untuk berperang direndam dalam
sungai Bat Tao sehingga sungai tersebut berubah warna menjadi berwarna merah
semerah darah dikarenakan bercampurnya air sungai dengan darah korban
peperangan yang melekat di pedang tersebut. Oleh karena itu, desa tersebut diberi
nama Desa Pedang.
Dari
peristiwa kekalahan Bedeng Kecik ini, penduduk Desa Pedang percaya dengan suatu
keyakinan bahwa apabila orang Desa Pedang berjudi melawan orang Desa Niuk,
orang Desa Pedang tak akan pernah menang.
Haloo kak, itu bahasa daerah saya kak. Kakak bisa search bahasa Sindang di google ya. Terima kasih sudah berkunjung.
BalasHapusitu bahasa kami
BalasHapusWang pedang gele gok kak
BalasHapus