Langsung ke konten utama

ESSAY ANALISIS DRAMA TRADISIONAL DEPATI LANG RANAU KARYA RD KEDUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN RELIGIUS OLEH ARDI KURNIAWAN



Nilai religi ialah nilai yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Religuitas menggambarkan manusia-manusia yang berusaha mengontrol dirinya dan berusaha mendekatkan dirinya pada Tuhan. Mangunwijaya (Nurgiyantoro, 2010:326-327) mengemukakan bahwa religuitas berkiatan dengan kebebasan orang untuk menjaga kualitas keberagamaan. Religuitas yaitu perasaan keagamaan yang lebih mengarah pada eksistensinya sebagai seorang manusia karena bersifat personalitas dan cakupannya lebih luas daripada agama yang hanya terbatas pada ajaran-ajaran dan pertautan. Selain itu, Mangunwjiaya juga mengatakan bahwa agama dan religi itu berbeda.  Agama lebih menunjuk padakelembagaan kebaktian pada Tuhan dengan hukun-hukum resmi. Sedangkan religi bersifat mengatasi lebih dalam dan lebih luas dari agama yang tampak, formal, dan resmi.
Adapun Durkheim (2011:49-56) mengemukakan bahwa tidak ada perbedaan antara agama dan religi. Namun, harus dikonsepkan perihal karakteristik segala sesuatu yang bersifat religius, yaitu konsep supernatural dimana segala hal yang diluar kemampuan dan pemahaman manusia. Religi atau agama menjadi komponen yang penting dan turut membentuk karya sastra. Terlebih dalam masyarakat agamis, maka atmosfer religiusnya dominan menyelimuti sendi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dalam penelitian ini, teori yang digunakan ialah teori Mangunwijaya (Setyaningsih, 2016:13) dengan unsur-unsur religius yang berupa unsur-unsur agama dalam konteks Islam, yang meliputi aqidah, ibadah, dan akhlak.

1. Aqidah
Aqidah dalam bahasa diambil dari al-aqdu yang berarti mengikat dan memilin dengan kuat.Secara istilah aqidah mempunyai dua definisi, yaitu definisi secara umum dan definisi aqidah Islamiyah.
a.  Definisi Aqidah secara umum
Aqidah didefinisikan dalam istilah umum bahwa ia adalah apa yang diyakini oleh seseorang dalam hatinya secara pasti lagi kuat tidak tersusupi oleh keraguan.
b. Definisi Aqidah Islamiyah
Aqidah Islamiyah yaitu iman yang kokoh kepada Allah dan apa yang wajib bagiNya dalam uluhiyah, rububiyah, nama dan sifatNya, iman kepada malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, takdir yang baik dan yang buruk dan iman kepada apa yang ditetapkan oleh dalil-dalil yang shahih berupa dasar-dasar agama, perkara-perkara ghaib dan berita-beritanya.

Beras Patti
““aku hanya ingin tahu kelemahannya saja Bering Kecik. Apa salah sebagai adik iparnya aku tahu. Atau aku tidak dianggap dalam keluarga ini sehingga aku dianggap orang lain”

Bering Kecik
“jangan Beras Patti! (cemas) baiklah Beras Patti, aku akanb ceritakan kelemahannya kakakku. Jika bertarung dengannya lalu ia menghilang, maka jika kau mendengar suaranya dihulu, maka dia ada di hilir. Jika kau mendengar suaranya di hilir, maka ia ada di hulu”


Bering Kecik
“jika dengan cara itu Lang Ranau belum bisa ditaklukan, maka arahkanlah tombak pusakamu ke rumpun ilalang yang berdaun merah. Di rumpun ilalang itulah Lang Ranau bersembunyi”

Bering Kecik
“jika dengan cara itu belum juga bisa membuat Lang Ranau mati, maka lilitlah ia dengan beban burung yang telah direndam di air pelimbahan”
Dalam kutipan 05-08 nilai aqidah sempet tercoreng karena nilai aqidah bukan mempercayai tentang adanya tuhan melainkan mempercayai hal-hal yang ghaib, yaitu kekuatan yang tidak masuk diakal logika. Oleh karena itu nilai aqidah di dalam cerpen ini belum begitu mempercayai tentang tuhan melainkan mempercayai kekuatan ghaib. Sehingga nilai aqidah salah satunya yaitu aqidah islamiyah sedikit tercoreng. Sedikit pun tidak ada nilai aqidah terhadap tuhan yang dijelaskan dalam kutipan 05-08
.
2. Ibadah
Ibadah adalah nama yang kompleks yang mencakup segala perkara yang Allah cintai dan ridhai, berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir dan yang batin.19Adapun ibadah, asal maknanya adalah ketundukan. Juga dikatakan bahwa yang berarti jalan itu telah tunduk dan biasa dilewati oleh telapak-telapak kaki (manusia). Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah taala dengan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah. Ibadah juga berarti segala perkataan dan perbuatan, baik lahir maupun batin, yang dicintai dan diridhai oleh Allah


Bering Kecik
“Lang Ranau......Lang Ranau..... ampunkan aku Lang Ranau. (histeris). Akulah yang memberitahu kelemahanmu pada Beras Patti, Lang Ranau. Aku salah .... ampunkan aku

Bering Kecik
“Jangan mati Lang Ranau…jangan mati!! (histeris. Lalu berdiri menantang Beras Patti). Dengar belis. Aku tidak sudi menjadi istrimu. Kau jahat! Kau tega membunuh kakak kandungku. Kau manusia biadab! (mengambil tombak lalu bunuh diri. Melihat kejadian itu, penduduk sangat marah.  Mereka mengejar Beras Patti. Musik kembali terdengar pelan. Hanya ada dua sosok di atas panggung. Lalu panggung hening”


Dalam kutipan 09 dan 10 ini menjelaskan nilai ibadah. Namun nilai ibadah dalam kutipan ini justru berbanding terbalik. Nilai ibadah yang mencari keridhaan Tuhan justru malah mencari kemurkaan Tuhan. Hal tersebut terjadi dikarenakan perbuatan Bering Kecik yang melanggar ajaran agama Islam yaitu bunuh diri. Bunuh diri yaitu salah satu perbuatan yang sangat di benci oleh Tuhan. Sehingga nilai ibadah yang mencari ridha serta amalan baik terhadap tuhan justru membuat tuhan murka kepadanya.

3. Akhlak
Akhlak atau akhlaq berasal dari kata bahasa Arab khalaqa dengan akar kata khuluqan, yang berarti perangai, tabiat, dan adat; atau dari kata khalqun yang berarti kejadian, buatan, atau ciptaan. Jadi secara etimologis akhlak berarti perangai, adat, tabiat, atau sistem perilaku yang dibuat. Adapun secara istilah, akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola sikap dan tindakan manusia di atas bumi. Dalam Islam, sistem nilai yang dimaksud adalah ajaran Islam, dengan Alquran dan Sunnah Rasul sebagai sumber nilainya dan ijtihad sebagai metode berpikirnya. Seorang religius adalah orang yang mencoba memahami dan menghayati hidup dan kehidupan ini lebih dari sekedar yang lahiriah saja. Dia tidak terikat pada agama tertentu yang ada di dunia ini. Seorang penganut agama tertentu, Islam misalnya, idealnya sekali religius, namun tidak demikian kenyataannya. Banyak penganut agama tertentu, misalnya seperti yang terlihat di KTP, namun sikap dan tingkah lakunya tidak religius. Moral religius menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, hati nurani yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh manusia.

Beras Patti
“Bering Kecik! Ternyata kau sangat bodoh! Apakah kau tadi hendak menjadi istri seorang Depati?”

Beras Patti
“(tertawa) kau baru tahu kalau aku jahat? Nah dengar! (mencengkram dagu Bering Kecik) jika kau tidak mau menyampaikan kelemahan Dati Ranau, aku akan bunuh seluruh keluarganya. Termasuk juga dirimu. Akan kubunuh kau pelan-pelan. Akan kupasung kau sampai mati. Pikirkan itu. Atau aku akan bunuh kau sekarang!”

Bering Kecik
“jangan beras patti!(cemas) baiklah Beras Patti,aku akan ceritakan kelemahan kakakku. Jika bertarung dengannya lalu ia menghilang, maka jika kau mendengar suaranya di hulu, maka dia ada di hilir. Jika kau mendengar suaranya di hilir, maka ia ada di hulu”
Lang Ranau
 “Adikku, kau tidak salah. Jaga dirimu baik-baik, dik. Suamimu sangat jahat  (terkulai dan mati)”

Dalam kutipan tersebut jika dimaknai secara bahasa biasa tentu tidak ada unsur nilai akhlak didalamnya. Akan tetapi jika kita pahami secara rinci bahasa dari Beras patti itu termasuk kedalam sikap sombong. Karena, di akhir perkataannya ia mengucapkan kata yang seolah dia akan menjadi seorang Depati. Padahal kita tau dari cerpen itu depatinya bukan dia (Beras patti). Karena ucapannya tersebut sikap sombongnya pun sangat terlihat.
Tentu dari kutipan 02 itu sangat jelas sikap (akhlak) dari Beras Patti yang terlalu kasar dan jahat. Semakin nampak karakter serta sikap Beras patti dalam kutipan itu yang membuktikan bahwa sikapnya yang jahat.
Kutipan 03 ini menjalaskan betapa licik serta sikap pengkhianatan yang sangat nampak oleh Bering Kecik. Dia memberitahukan kelemahan Lang Ranau yang tidak lain kakaknya sendiri yaitu kakak ipas dari Beras patti. Unsur akhlak yang tidak baik pun nampak dari dialog meskipun ia hanya memberi tahu kelemahan Lang Ranau.
Kutipan 04 ini menjelaskan betapa besar hatinya Lang ranau. Meskipun ia mati akibat perbuatan adiknya yang sangat jahat dan licik yang ada dalam kutipan 03. Ucapan lang ranau menandakan bahwa akhlak yang ia miliki sangat patut untuk di contoh. Walaupun orang atau adik kandungnya sendiri telah berbuat jahat kepadanya ia tidak menyimpan dendam melainkan memaafkan.


SIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas bisa di simpulkan bahwa watak seseorang di dunia ini berbeda-beda, ada yang baik dan ada juga yang jahat. Serta ketamakan untuk berkuasa juga mengakibatkan kita buta akan apa yang dilarang oleh Tuhan. Hal itu tentu bisa kita ambil hikmahnya dala kehidupan sehari-hari agar tidak terlalu ambisi untuk berkuasa. Rasa ambisi tentu boleh-boleh saja akan tetapi dilakukan dengan cara yang baik bukan dengan kebutaan yang bisa melakukan  hal apa saja.






DAFTAR PUSTAKA

Durkheim, Emile. 2011. The Elementary Forms of The Religious Life. Yogyakarta: IRCiSod.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: UGM Gadjah Mada University Press.

Setyaningsih, Isya. 2016. Analisis Unsur Religius Pada Novel Titian Nabi Karya Muhammad Masykur A.R. Said [skripsi]. Purwokerto: IAIN Purwokerto.






TABEL KERJA ANALISIS DRAMA TRADISIONAL DEPATI LANG RANAU KARYA RD KEDUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN RELIGIUS

Tabel 1. Kerja Analisis
No. Judul Naskah Kode dan Kutipan Akhlak Akidah Ibadah Analisis Ket.
Depati Lang Ranau



Tabel 1.1 Analisis Akhlak
No. Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Akhlak Ket.
1.



Depati Lang
Ranau 01. Beras patti;
“Bering Kecik! Ternyata kau sangat bodoh! Apakah kau tadi hendak menjadi istri seorang Depati?”















02. Beras Patti;
“(tertawa) kau baru tahu kalau aku jahat? Nah dengar! (mencengkram dagu Bering Kecik) jika kau tidak mau menyampaikan kelemahan Dati Ranau, aku akan bunuh seluruh keluarganya. Termasuk juga dirimu. Akan kubunuh kau pelan-pelan. Akan kupasung kau sampai mati. Pikirkan itu. Atau aku akan bunuh kau sekarang!”



03. Bering kecik;
“jangan beras patti!(cemas) baiklah Beras Patti,aku akan ceritakan kelemahan kakakku. Jika bertarung dengannya lalu ia menghilang, maka jika kau mendengar suaranya di hulu, maka dia ada di hilir. Jika kau mendengar suaranya di hilir, maka ia ada di hulu”





04. Lang Ranau ;
“adikku, kau tidak salah. Jaga dirimu baik-baik, dik. Suamimu sangat jahat (terkulai dan mati)” Dalam kutipan tersebut jika dimaknai secara bahasa biasa tentu tidak ada unsur nilai akhlak didalamnya. Akan tetapi jika kita pahami secara rinci bahasa dari Beras patti itu termasuk kedalam sikap sombong. Karena, di akhir perkataannya ia mengucapkan kata yang seolah dia akan menjadi seorang Depati. Padahal kita tau dari cerpen itu depatinya bukan dia (Beras patti). Karena ucapannya tersebut sikap sombongnya pun sangat terlihat.




Tentu dari kutipan 02 itu sangat jelas sikap (akhlak) dari Beras Patti yang terlalu kasar dan jahat. Semakin nampak karakter serta sikap Beras patti dalam kutipan itu yang membuktikan bahwa sikapnya yang jahat.













Kutipan 03 ini menjalaskan betapa licik serta sikap pengkhianatan yang sangat nampak oleh Bering Kecik. Dia memberitahukan kelemahan Lang Ranau yang tidak lain kakaknya sendiri yaitu kakak ipas dari Beras patti. Unsur akhlak yang tidak baik pun nampak dari dialog meskipun ia hanya memberi tahu kelemahan Lang Ranau.






Kutipan 04 ini menjelaskan betapa besar hatinya Lang ranau. Meskipun ia mati akibat perbuatan adiknya yang sangat jahat dan licik yang ada dalam kutipan 03. Ucapan lang ranau menandakan bahwa akhlak yang ia miliki sangat patut untuk di contoh. Walaupun orang atau adik kandungnya sendiri telah berbuat jahat kepadanya ia tidak menyimpan dendam melainkan memaafkan.


Tabel 1.2 Analisis Aqidah
No. Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Aqidah Ket.
1 Depati Lang Ranau 05. Beras Patti;
“aku hanya ingin tahu kelemahannya saja Bering Kecik. Apa salah sebagai adik iparnya aku tahu. Atau aku tidak dianggap dalam keluarga ini sehingga aku dianggap orang lain”


06. Bering Kecik;
“jangan Beras Patti! (cemas) baiklah Beras Patti, aku akanb ceritakan kelemahannya kakakku. Jika bertarung dengannya lalu ia menghilang, maka jika kau mendengar suaranya dihulu, maka dia ada di hilir. Jika kau mendengar suaranya di hilir, maka ia ada di hulu”


07. Bering Kecik;
“jika dengan cara itu Lang Ranau belum bisa ditaklukan, maka arahkanlah tombak pusakamu ke rumpun ilalang yang berdaun merah. Di rumpun ilalang itulah Lang Ranau bersembunyi”



08. Bering Kecik;
“jika dengan cara itu belum juga bisa membuat Lang Ranau mati, maka lilitlah ia dengan beban burung yang telah direndam di air pelimbahan” Dalam kutipan 05-08 nilai aqidah sempet tercoreng karena nilai aqidah bukan mempercayai tentang adanya tuhan melainkan mempercayai hal-hal yang ghaib, yaitu kekuatan yang tidak masuk diakal logika. Oleh karena itu nilai aqidah di dalam cerpen ini belum begitu mempercayai tentang tuhan melainkan mempercayai kekuatan ghaib. Sehingga nilai aqidah salah satunya yaitu aqidah islamiyah sedikit tercoreng. Sedikit pun tidak ada nilai aqidah terhadap tuhan yang dijelaskan dalam kutipan 05-08.





Tabel 1.3 Analisis Ibadah
No. Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Ibadah Ket.
1. Depati Lang Ranau 09. Bering Kecik;
“Lang Ranau......Lang Ranau..... ampunkan aku Lang Ranau. (histeris). Akulah yang memberitahu kelemahanmu pada Beras Patti, Lang Ranau. Aku salah .... ampunkan aku.

10. Bering Kecik;
 “Jangan mati Lang Ranau…jangan mati!! (histeris. Lalu berdiri menantang Beras Patti). Dengar belis. Aku tidak sudi menjadi istrimu. Kau jahat! Kau tega membunuh kakak kandungku. Kau manusia biadab! (mengambil tombak lalu bunuh diri. Melihat kejadian itu, penduduk sangat marah.  Mereka mengejar Beras Patti. Musik kembali terdengar pelan. Hanya ada dua sosok di atas panggung. Lalu panggung hening” Dalam kutipan 09 dan 10 ini menjelaskan nilai ibadah. Namun nilai ibadah dalam kutipan ini justru berbanding terbalik. Nilai ibadah yang mencari keridhaan Tuhan justru malah mencari kemurkaan Tuhan. Hal tersebut terjadi dikarenakan perbuatan Bering Kecik yang melanggar ajaran agama Islam yaitu bunuh diri. Bunuh diri yaitu salah satu perbuatan yang sangat di benci oleh Tuhan. Sehingga nilai ibadah yang mencari ridha serta amalan baik terhadap tuhan justru membuat tuhan murka kepadanya.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah ke-pgri-an hubungan pgri secara vertikal dan horizontal

BAB I PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal ? 2. Bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal ? 3. Bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat ? 4. Bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) ? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal . 2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat. 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini hanya membahas mengenai kerjasama PGRI secara vertikal, kerjasama PGRI secara horizontal, hubungan PGRI dengan pemerintah pusat serta membahas mengenai hubungan luar negeri dengan EI (Educational International). E. Man

Makalah Perkembangan Peserta Didik Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karir, Kehidupan Berkeleuarga dan Penyesuaian Diri Remaja

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier,Kehidupan Berkeluarga dan Penyesuaian Diri Remaja”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Kami harap makalah perkembangan perserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan

Makalah Teori Sastra Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi,Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Diharap makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapa