Langsung ke konten utama

Essay Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah Drama Tradisional “Dayang Ringkek” (Mitos masyarakat dusun Semeteh Musi Rawas dan Air Balui Musi Banyu Asin) karya RD KEDUM Oleh Anggi Ferliana

Analisis  Nilai Sosial Dalam Naskah  Drama Tradisional “Dayang Ringkek” 
(Mitos masyarakat dusun Semeteh Musi Rawas dan Air Balui Musi Banyu Asin)
karya RD KEDUM
Oleh Anggi Ferliana


Analisis berasal dari kata Yunani Kuno ”analisis” yang berarti melepaskan. Analisis terbentuk dari dua suku kata yaitu “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang berarti melepas. Sehingga pengertian analisis yaitu suatu usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen tersebut untuk dikaji lebih lanjut.
Menurut Haminah (2007)  analisis adalah penguraian karya sastra terinci atas unsur-unsurnya dan pertalian antara unsur-unsur itu. Analisis adalah langkah penting di dalam kritik kesustraan untuk memehami maksud dan susunan karya sastra tertentu. Selanjutnya, Budiono (2005:42) menyatakan analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatau untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitanya dan ditaksir maknanya. Sedangkan Sulaiman (2010:96) menyatakan “ Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan dan karangan) untuk mendapatkan fakta yang tepat(asal usul, sebab, penyebab sebenarnya).
Menganalisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (Ali 2005:400). Analisis merupakan usaha untuk menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasil analisis dapat dipelajari dan diterjemahkan serta diartikan” (Surayin, 2001:10).
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menganalisis adalah suatu kegiatan menguraikan suatu pokok dan juga pemecahan terhadap suatu masalah yang tersirat dalam suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya). Dan ilmu yang memeriksa secara mendalam serta untuk mengetahui sesuatu keadaan yang sebenarnya.
nilai sosial adalah nilai yang di anut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dinggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat, sebagai contoh : orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencari nilai buruk. Efendi (2011:31) mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai sosial adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dihargai, berguna dan dapat membuat orang menghayati menjadi bermartabat (Adisusilo, 2012: 55). Sedangkan menurut Linda dan Eyre (dalam Adisusilo, 2012: 56) nilai adalah standar-standar perbuatan dan sikap yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup, dan bagaimana kita memperlakukan orang lain, nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atai bisa dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia (Tumanggor dkk, 2010: 122).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa nilai sosial adalah suatu pandangan yang di anggap baik dan benar oleh suatu lingkungan masyarakat yang keudian menjadi pedoman. Dan nilai yang mendasari, menuntun dan mengatur, kehidupan manusia dalam masyarakat sebagai makhluk sosial.
Menurut Rahmanto dan Adji (2007:74), naskah drama adalah bentuk atau rencana tertulis dari cerita drama. Naskah drama mempunyai ciri khusus, yaitu memuat adanya dialog-dialog tokoh dan aturan-aturan pentas dan penuntun akting pemain yang disebut dengan teks samping. Biasanya dialog ditulis dengan huruf tegak, sementara teks samping ditulis dengan huruf miring.
Apabila kita membaca sebuah naskah drama, melalui alur cerita yang berbentuk dialog, sikap dan tingkah laku tokoh-tokohnya, kita dapat memetik nilai-nilai atau mengambil hikmah dari pesan-pesan yang disampaikan atau diamatkan oleh pengarang lakon. Jenis dan wujud nilai-nilai yang terdapat dalam lakon-lakon drama menyangkut seluruh persoalan harkat dan martabat manusia. Dalam menyampaikan nilai-nilai ada dua bentuk yaitu secara langsung dan tidak langsung.
Macam-macam nilai sosial menurut Kluchon dalam buku Efendi (2011:31) adalah sebagai berikut :
Nilai hakikat hidup manusia yaitu sikap yang dimiliki setiap individu baik dan buruknya perilaku manusia itu sendiri. bahwa manusia yang menentukan individu baginya manusia ada untuk masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan segalanya, hal itu artinya bahwa manusia adalah bagian dari masyarakat. Ia hidup dalam masyarakat tetapi bisa mengarahkan masyarakat sesuai dengan keinginanya. Penilaian manusia terhadap suatu hal sangat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman akan masalah hidup.
Terdapat nilai hakikat hidup manusia pada naskah drama tradisional Dayang Ringkek oleh RD Redum dapat dilihat dari kutipan berikut ini. “kurang ajar! ilmu apa yang dimilki oleh orang dusun Semeteh ini”. Dari kutipan (Bujang Balui) terdapat nilai hakikat hidup manusia karena kata kurang ajar bermakna bahwa manusia  memiliki sifat pemarah, kecewa dan kesal apabila keinginan tidak bisa terpenuhi. Dan  yang tidak memiliki lagi sikap dan sifat yang baik layaknya seorang manusia yang sudah melakat dalam diri seseorang itu sendiri. “Aku belum kalah, Ali Kundi. Aku akan mengaku kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semete sanggup mengadakan sambel sebnyak orang dusun Balui (tertawa)”. Dari kutipan (Bujang Balui) terdapat  nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah memiliki makna bahwa manusia memiliki sifat yang tak  pantang menyerah dan tidak mau mengalah sebelum keinginkanya terwujud. Dan tanpa memikirkan nasib orang lain demi kepuasan dan kesenengan diri sendiri.
Selanjutnya, “kalau begitu, jadilah kau istriku” Dari kutipan (Bujang Balui) tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia karena kata jadilah kau istriku memiliki makna bahwa manusia akan melakukan apa saja demi meraih kebahagian dan nafsu. Memaksakan keinginan untuk mendapatkan apa yang diinginkanya. Dan “Aku belum kalah, Dayang Ringkek. Kalian jangan sombong kalau belum sanggup memenuhi syarat kedua”. Dari kutipan (Bujang Balui) tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah memiliki makna sifat yang pantang menyerah  dan kata jangan sombong  memiliki makna menentang dan apapun yang ia lakukan harus terpenuhi, jadi manusia  yang tak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya. dan akan melakukan apa pun untuk memenuhi keinginanya. Dan melakukan apaun untuk demi kepuasan dan kesenengan diri sendiri  Tanpa memikirkan orang lain tentang akibat yang dilakukanya.
Dan selanjutnya, “bailkah! Ali Kundi aku mengaku kalah! Mulai sekarang lelaki dari dusun Balui tidak akan pernah menikahi perempuan dusun Semeteh. Dari kutipan (Bujang Balui) terdapat nilai hakikat hidup manusia. dari kata bailkah! Ali Kundi aku mengaku kalah yang memiliki makna bahwa manusia tidak bisa memaksakan kehendaknya sendiri. Dan mengakui kesalahanya.
Nilai hakikat karya manusia yaitu dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan- gerakan yang dinamakan kerja atau karya. Bekerja atau berkarya mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh mausia yang bersangkutan. Ada tiga kemungkinan nilai yang berkembang berkaitan dengan hakikat karya. Pertama, Masyarakat yang menggapkan karya masyarakat diperlukan untuk memungkinkan hidup. Kedua, Masyarakat yang menganggap karya manusia diperlukan untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan. Ketiga, Masyarakat yang menganggap karya manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya.
Terdapat nilai hakikat karya manusia pada naskah drama tradisional Dayang Ringkek oleh RD Redum dapat dilihat dari kutipan berikut ini. “aku akan mengakui kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semeteh sanggup mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui”. Dari  kutipan (Bujang Balui) tersebut terdapat nilai hakikat karya manusia dari kata mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui yang memiliki makna bahwa manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas. Yaitu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan- gerakan yang dinamakan kerja atau karya. manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya untuk memenuhi syarat tersebut. Seperti Dusun Semeteh harus membuat sambal untuk memenuhi syarat dari Bujang Balui.
Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu yaitu hakikat hidup pada masyarakat yang memandang pentingnya berorientasi pada ruang dan waktu, ada tiga kemungkinan nilai yang yang berkembang yaitu (a) Masyarakat yang memandang penting untuk beriorientasi ke masa lalu, yang memandang kehidupan masa lalu lebih baik, sehingga dalam bertingkah laku mengambil keputusan berdasarkan kehidupan masa lalu. (b) Masyarakat memandang penting masa sekarang, umunya masyarakat yang menganut nilai ini akan berpikiran sempit, karena tidak peduli pada kehidupan masa lalu maupun masa mendatang yang diutamakan adalah masa kini. (c) Masyarakat yang memandang penting masa depan, sehingga dalam menjalani hidup diiringi dengan perencanaan.
 Terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu pada naskah drama tradisional Dayang Ringkek oleh RD Redum dapat dilihat dari kutipan berikut ini. “syarat apa dayang Rinkek calon biniku yang cantik? Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan”. Dari dari kutipan (Bujang Balui) terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu dari kata Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan  yang memiliki makna masyarakat yang masih mengikuti tradisi lama. dimana seorang laki-laki menawarkan harta benda untuk meminag perempuan. Yang sekarang juga masih menggunakan tradisi itu. sehingga dalam bertingkah laku mengambil keputusan berdasarkan kehidupan masa lalu. Dan bisa juga mengutamakan masa kini.
“sudahlah Dayang Ringkek. Kau tidak usah layani lagi bujang gila ini”. Dari kutipan (Ali Kundi) terdapat  nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu yang dari kata Kau tidak usah layani lagi bujang gila ini  memiliki makna bahwa manusia memandang penting masa depan. sehingga dalam menjalani hidup diiringi dengan perencanaan.  Seperti Dayang Ringkek harus menjahui Bujang Balui yang memaska menikahinya tersebut
Nilai hakikat manusia dengan alam yaitu Masyarakat yang memandang alam sebagai hal dahsyat sehingga manusia hanya bisa pasrah. Sebaliknya ada yang menganggap atau  memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia. Manusia dengan kemampuan dan kemajuan yang ada akan memudahkan alam untuk mencapai keinginan dan tujuanya. Ada juga nilai yang cenderung menyelaraskan diri dengan alam, sehingga masyarakat cenderung melestarikan alam. Dan Masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam.
Terdapat nilai hakikat manusia dengan alam  pada naskah drama tradisional Dayang Ringkek oleh RD Redum dapat dilihat dari kutipan berikut ini. “menjebak apa Bujang Balui ? kalau kau merasa memiliki ilmu tinggi, tidak mungkin satu syarat saja kau tak sanggup”. Dari kutipan (dayang ringkek) terdapat  nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dari kata kalau kau merasa memiliki ilmu tinggi, bahwa makna yang terkandung  itu tersendiri dimana masyarakat yang menganggap atau  memandang sesuatu sebagai hal yang dapat ditaklukan. Dimana  manusia dengan kemampuan yang ada akan memudahkan untuk mencapai keinginan dan tujuanya. Seperti menganggap Bujang Balui memiliki kekuatan.
Dan selanjutnya, “kaki orang sesudunmu sudah kami cuci semua dengan air mudah ini. Bahkan lihatlah, air kelapa-kelapa ini telah menjadi sungai”. Dari kutipan (penduduk 1) terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar. Dari kata air kelapa ini telah menjadi sungai. Yang memiliki makna bahwa manusia memandang alam sebagai hal yang  dahsyat, sehingga sehingga manusia hanya bisa pasrah.
Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yaitu nilai yang dianggap masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya. Nilai yang lebih mementingkan hubungan horizontal dengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. Dan ada juga  masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada orang lain adalah tidak benar. masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuanya dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan orang lain.
Terdapat nilai hakikat manusia dengan sesama pada naskah drama tradisional Dayang Ringkek oleh RD Redum dapat dilihat dari kutipan berikut ini. “benar! Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui”. Dari kutipan Penduduk 1 terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya dari kata Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui  yang memiliki makna bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Dinama dalam hubungan sosial adanya  perjanjian yang harus ditepati untuk  saling menjaga hubungan baik dengan sesama. sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. seperti dimana penduduk ini menjaga hubungan baik dengan Bujang Balui agar masyarakat Semeteh hidup dengan damai.
“sudahlah Bujang Balui. Belajarlah untuk dewasa. Akui kekalahan dengan Ksatria”. Dari kutipan  Ali Kundi terdapat  nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Dari kata sudahlah Bujang Balui. Belajarlah untuk dewasa yang memiliki makna bahwa manusia sebagai makhluk sosial saling mengingatkan  satu sama lainya, dimana masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. Seperti Ali Kundi meminta Bujang Balui untuk menyerah dan bersikap baik agar tidak lagi  menggangu Dayang Ringkek. “tidak bujang balui. Kau akui saja kalau kau kalah”. Dari kutipan dayang ringkek  terdapat  nilai  hakikat hubungan manusia  dengan sesamanya  dari kata  kau akui saja kalau kau kalah itu sendiri memiliki makna manusia harus saling menyadarkan atau mengingatkan untuk berbuat baik. Agar tidak saling memaskakan dan tergantung kepada orang lain. Untuk menjaga hubungan  baik dengan sesamanya.
“Baiklah Bujang Balui. Kami akan penuhi syarat ke dua. Tapi kau harus berjanji”. Dari kutipan Dayang Ringkek menggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya dari kata . baiklah Bujang Balui kami akan penuhi syarat ke dua yang memiliki makna manusia sebagi makhluk sosial  harus menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Dan dari kata tapi kau harus berjanji memiliki manusia sebagai makhluk sosial terdapat seperti adanya perjanjian  antara satu dengan lainya.
Dan selanjutnya, “ aku akan tinggalkan dusn ini. Dan tidak akan pernah mengijakan kaki kemari (masyarakat dusun Semeteh bergotong- royong membuat sambal). Dari kutipan Bujang Balui terdapat  nilai hakikat hubungan manusia dengan  sesamanya dari kata bergotong-royong itu sendiri  memiliki makna bahwa manusia harus saling tolong  menolong, bekerja sama dan saling tergantung kepada satu sama lain untuk menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup.









































Simpulan

Nilai sosial adalah nilai yang di anut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dinggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat, sebagai contoh, orang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan mencari nilai buruk. Selain itu nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah dilakukan analisis terhadap nilai-nilai sosial yang terdapat dalam Naskah drama Dayang Ringkek oleh RD.Kedum, cerita ini mengandung nilai sosial yang mempunyai aspek- aspek yaitu (1) Nilai hakikat hidup manusia (2) nilai hakikat karya manusia (3) nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (4) nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar (5) nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Hal tersebut sebagaimana yang telah disebutkan oleh  Kluchon dalam buku Efendi (2011: 31).
Dengan demikian nilai-nilai sosial yang terdapat pada naskah drama ini dapat dijadikan pedoman bagi pembacanya. Berdasarkan pernyataan di atas sudah sewajarnya lah naskah drama ini dibaca oleh generasi sekarang untuk dipahami nilai-nilai sosial yang ada di dalamnya.
























DAFTAR PUSTAKA

Effendi. 2011. Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung: Maulana Media Grafika
Pitasari, Lian. 2018. Nilai Sosial Dalam Novel, Ibu, Doa Yang Hilang Karya Bagas d. Bawano. Skripsi: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Soewito. 2006. Buku Ajar Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. SOLO: Trijaya Utama.
Supriyansyah. 2018. Nilai Sosial Dalam Kumpulan Cerpen “Sakinah Bersamamu” karya Asma Nadia. Skripsi: STKIP-PGRI Lubuklinggau.



















LAMPIRAN

Tabel  Kerja Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah Drama Tradisional 1 Babak Dayang Ringkek Oleh RD Redum

Tabel 1.1 Analisis Nilai Sosial
No Judul naskah Kode dan kutipan Nilai hakikat hidup manusia Nilai hakikat karya manusia Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar Nilai hakikat hubungan manusai dengan sesamanya analisis Ket
1 Dayang Ringkek






Tabel 1.2 Analisis nilai hakikat hidup manusia

No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat hidup manusia ket
1 Dayang Ringkek 001 “ kurang ajar! ilmu apa yang dimilki oleh orang dusun Semeteh ini “ (hal 1)






Dari kutipan Bujang Balui terdapat nilai hakikat hidup manusia karena kata kurang ajar bermakna bahwa manusia  memiliki sifat pemarah, kecewa dan kesal apabila keinginan tidak bisa terpenuhi. Dan  yang tidak memiliki lagi sikap dan sifat yang baik layaknya seorang manusia yang sudah melakat dalam diri seseorang itu sendiri.
002  “Aku belum kalah, Ali Kundi. Aku akan mengaku kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semete sanggup mengadakan sambel sebnyak orang dusun Balui (tertawa)”. (hal 2) Dari kutipan Bujang Balui terdapat  nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah memiliki makna bahwa manusia memiliki sifat yang tak  pantang menyerah dan tidak mau mengalah sebelum keinginkanya terwujud. Dan tanpa memikirkan nasib orang lain demi kepuasan dan kesenengan diri sendiri.
003 “kalau begitu, jadilah kau istriku”. (hal 2) Dari kutipan Bujang Balui tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia karena kata jadilah kau istriku memiliki makna bahwa manusia akan melakukan apa saja demi meraih kebahagian dan nafsu. Memaksakan keinginan untuk mendapatkan apa yang diinginkanya.
004 “ Aku belum kalah, Dayang Ringkek. Kalian jangan sombong kalau belum sanggup memenuhi syarat kedua”. (hal 2) Dari kutipan Bujang Balui tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah memiliki makna sifat yang pantang menyerah  dan kata jangan sombong  memiliki makna menentang dan apapun yang ia lakukan harus terpenuhi, jadi manusia  yang tak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimilikinya. dan akan melakukan apa pun untuk memenuhi keinginanya. Dan melakukan apaun untuk
demi kepuasan dan kesenengan diri sendiri  Tanpa memikirkan orang lain tentang akibat yang dilakukanya.

005 “ bailkah! Ali Kundi aku mengaku kalah! Mulai sekarang lelaki dari dusun Balui tidak akan pernah menikahi perempuan dusun Semeteh”. (hal 3) Dari kutipan Bujang Balui terdapat nilai hakikat hidup manusia. dari kata bailkah! Ali Kundi aku mengaku kalah yang memiliki makna bahwa manusia tidak bisa memaksakan kehendaknya sendiri. Dan mengakui kesalahanya.

Tabel 1.3 Analisis Nilai hakikat karya Manusia
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat karya manusia Ket
1 Dayang Ringkek 006 “ aku akan mengakui kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semeteh sanggup mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui (tertawa)”. (hal 2)
Dari   kutipan Bujang Balui tersebut terdapat nilai hakikat karya manusia dari kata mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui yang memiliki makna bahwa manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas.  Yaitu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan- gerakan yang dinamakan kerja atau karya. manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya untuk memenuhi syarat tersebut. Seperti Dusun Semeteh harus membuat sambal untuk memenuhi syarat dari Bujang Balui.
Hanya ditemukan nilai hakikat karya manusia pada kutipan 006 (hal 2)


Tabel 1.4 Analisis Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu

No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Ket
1 Dayang Ringkek 007 “ syarat apa dayang Rinkek calon biniku yang cantik? Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan”. (hal 2)

Dari   dari kutipan Bujang Balui terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu dari kata Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan  yang memiliki makna masyarakat yang masih mengikuti tradisi lama. dimana seorang laki-laki menawarkan harta benda untuk meminag perempuan. Yang sekarang juga masih menggunakan tradisi itu. sehingga dalam bertingkah laku mengambil keputusan berdasarkan kehidupan masa lalu. Dan bisa juga mengutamakan masa kini.
008 “ sudahlah Dayang Ringkek. Kau tidak usah layani lagi bujang gila ini”.
 (hal 2)


Dari kutipan Ali Kundi terdapat  nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu yang dari kata Kau tidak usah layani lagi bujang gila ini  memiliki makna bahwa manusia memandang penting masa depan. sehingga dalam menjalani hidup diiringi dengan perencanaan.  Seperti Dayang Ringkek harus menjahui Bujang Balui yang memaska menikahinya tersebut.





Tabel 1.5 Analisis Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar Ket
1 Dayang Ringkek 009  “menjebak apa Bujang Balui ? kalau kau merasa memiliki ilmu tinggi, tidak mungkin satu syarat saja kau tak sanggup”. (hal 1)






Dari   Dari kutipan dayang ringkek terdapat  nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dari kata kalau kau merasa memiliki ilmu tinggi, bahwa makna yang terkandung  itu tersendiri dimana masyarakat yang menganggap atau  memandang sesuatu sebagai hal yang dapat ditaklukan. Dimana  manusia dengan kemampuan yang ada akan memudahkan untuk mencapai keinginan dan tujuanya. Seperti menganggap Bujang Balui memiliki kekuatan
010 “kaki orang sesudunmu sudah kami cuci semua dengan air mudah ini. Bahkan lihatlah, air kelapa-kelapa ini telah menjadi sungai”. (hal 1) Dari kutipan penduduk 1 terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar. Dari kata air kelapa ini telah menjadi sungai. Yang memiliki makna bahwa manusia memandang alam sebagai hal yang  dahsyat, sehingga sehingga manusia hanya bisa pasrah.

 Tabel 1.6 Analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya Ket
1 Dayang Ringkek 011 “ benar! Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui”. (hal 1)



Dari   Dari kutipan Penduduk 1 terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya dari kata Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui  yang memiliki makna bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Dinama dalam hubungan sosial adanya  perjanjian yang harus ditepati untuk  saling menjaga hubungan baik dengan sesama. sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. seperti dimana penduduk ini menjaga hubungan baik dengan Bujang Balui agar masyarakat Semeteh hidup dengan damai.
012 “ sudahlah Bujang Balui. Belajarlah untuk dewasa. Akui kekalahan dengan Ksatria” . (hal 2)

Dari kutipan  Ali Kundi terdapat  nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Dari kata sudahlah Bujang Balui. Belajarlah untuk dewasa yang memiliki makna bahwa manusia sebagai makhluk sosial saling mengingatkan  satu sama lainya, dimana masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. Seperti Ali Kundi meminta Bujang Balui untuk menyerah dan bersikap baik agar tidak lagi  menggangu Dayang Ringkek.
013 “ tidak bujang balui. Kau akui saja kalau kau kalah” (hal 2)
Dari kutipan dayang ringkek  terdapat  nilai  hakikat hubungan manusia  dengan sesamanya  dari kata  kau akui saja kalau kau kalah itu sendiri memiliki makna manusia harus saling menyadarkan atau mengingatkan untuk berbuat baik. Agar tidak saling memaskakan dan tergantung kepada orang lain. Untuk menjaga hubungan  baik dengan sesamanya.
014 “ Baiklah Bujang Balui. Kami akan penuhi syarat ke dua. Tapi kau harus berjanji”. (hal 2) Dari kutipan Dayang Ringkek menggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya dari kata . baiklah Bujang Balui kami akan penuhi syarat ke dua yang memiliki makna manusia sebagi makhluk sosial  harus menjaga hubungan baik dengan sesamanya. Dan dari kata tapi kau harus berjanji memiliki manusia sebagai makhluk sosial terdapat seperti adanya perjanjian  antara satu dengan lainya.
015 “ aku akan tinggalkan dusn ini. Dan tidak akan pernah mengijakan kaki kemari
(masyarakat dusun Semeteh bergotong- royong membuat sambal). (hal 3) Dari kutipan Bujang Balui terdapat  nilai hakikat hubungan manusia dengan  sesamanya dari kata bergotong-royong itu sendiri  memiliki makna bahwa manusia harus saling tolong  menolong, bekerja sama dan saling tergantung kepada satu sama lain untuk menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perkembangan Peserta Didik Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karir, Kehidupan Berkeleuarga dan Penyesuaian Diri Remaja

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier,Kehidupan Berkeluarga dan Penyesuaian Diri Remaja”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Kami harap makalah perkembangan perserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan

makalah ke-pgri-an hubungan pgri secara vertikal dan horizontal

BAB I PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal ? 2. Bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal ? 3. Bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat ? 4. Bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) ? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal . 2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat. 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini hanya membahas mengenai kerjasama PGRI secara vertikal, kerjasama PGRI secara horizontal, hubungan PGRI dengan pemerintah pusat serta membahas mengenai hubungan luar negeri dengan EI (Educational International). E. Man

Makalah Teori Sastra Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi,Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Diharap makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapa