Langsung ke konten utama

Essay Nilai Sosial Dalam Naskah Drama 1 Babak “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” (Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara) Karya RD Kedum Oleh Anasari

Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah Drama 1 Babak  “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin”
(Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara) Karya RD Kedum
Oleh Anasari

Komaruddin (Wisnu, 2018:8) analisis adalah “kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen-komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.”
Sedangkan menurut Sudijo, (Wisnu, 2018:8) analisis adalah “kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya.”
Petter Salim dan Yenni Salim (Sihotang, 2015:9) analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi diatas, analisis adalah suaru pemikiran pokok untuk menguraikan atau mencari informasi melalui percobaan sehingga dapat mengetahui kebenaran atas keadaan atau peristiwa yang diselidiki. Analisis yang dimaksud adalah nilai sosial yang membahas tentang hakikat hidup manusia, hakikat karya manusia,hakikat kedudukan manusia dalam ruang lingkup dan waktu, hakikat manusia dengan alam sekitar dan hakikat hubungan manusiadengan sesamanya.
Selanjutnya, Fikri (2017:8) nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang yang menanggap menolong memiliki nilai baik, sedangkan yang mencuribernilai buruk. Woods (Fikri, 2017:9) mendefinisikan “nilai sosial adalah petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah lakudan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari”.
Menurut soewito (Fikri, 2017:9) tidak jauh dari pengertian nilai, beberapa sosiolog juga memberikan pendapat tentang nilai sosial, yaitu:
a. Young, merumuskan bahwa nilai sosial ini adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang sebenarnya penting.
b. Green, Imerumuskan bahwa nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung dan disertai dengan emosi terhadap objek, ide, dan orang-perorangan.
c. Stile, merumuskan bahwa nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umumyang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai sosial adalah nialai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik, dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat sebagai petunjuk umumyang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kosasih (Rahman, 2017:34) drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan  dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Rahman (2017:34) berpendapat bahwa drama juga merupakan seni lakon atau pertunjukkan yang menggabungkan seni sastra tulis (naskah drama) dengan seni lainnya.
Naskah drama adalah kesatuan teks yang membuat kisah. Naskah atau teks drama adalah karya fiksi yang memuat kisah atau lakon.
Jadi dapat ditaruk kesimpulan dari pendapat diatas bahwa Drama adalah karya fiksi yang memuat kisah atau lakon yang bertujuan menggambarkan kehidupan atau emosi yang dilakukan dan dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan juga penggabungan dari seni sastra tulis dengan seni lainnya.
Menurut Kluckhohn (dalam Fikri, 2018:11) nilai sosial pada dasarnya mengenal 5 masalah pokok yaitu nilai hakikat hidup manusia, nilai hakikat karya manusia. nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama.
Nilai hakikat hidup manusia terdiri atas:
1. Masyarakat menganggap hidup itu buruk
2. Masyarakat yang menganggap hidup itu baik, dan
3. Masyarakat menganggap hidup itu buruk, namun manusia wab berikhtiar (berusaha) untuk hidup lebih baik.
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” oleh RD Kedum, terdapat nilai hakikat hidup manusia, dapat dilihat dari kutipankutipab berikut ini, yaitu
“(Tertawa) Hayooo... bawa dan kumpulkan semua gadis desa ini. Masukkan ke dalam kapal. Kalau mereka tidak mau paksa. Ayooo bawa.. bawa perempuan-perempuan ini. (Belanda 1)”.
Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, sebagaimana yang telah kita ketahui sebagai mahluk tuhan yang tidak pernah puas atas apa yang sudah dimiliki, dan pada kutipan ini juga terlihat sangat jelas bahwa mereka hannya mengikuti hawa nafsunya saja, meski harus dengan cara memaksa dan tidak berpikir lagi akibat atas perbuatan mereka, karena dalam pikirannya hannya mengikuti nafsunya. Dan didalam masyarakat ini merudakan perilaku yang tidak baik.
Kemudian, pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia
“Hayooo.. ikut kami ke kapal. Kalian akan hidup enak disana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah dan makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Belanda 2)”.
Ini merupakan nilai hidup manusia yang tidak baik, sangat jelas pada kutipan ini belanda 2 secara memaksa para gadis dan perempuan itu untuk ikut mereka, dan akan memenuhi kebutuhan mereka yang sebelumnya tidak dimiliki oleh mereka,
 “Lepaskan.. Tuan.. lepaskan. Saya tidak mau ikut. Tolong! Lepaskan!(Gadis 1)”
Lalu pada kutipan ini terdapat juga nilai hakikat hidup manusia yang mempu mengarahkan dirinya dan menentukan nasibnya, agar ia dapat dilepaskam, karena ia tidak mau mengikuti para belanda yang jahat itu kejalan yang tidak baik.
”jangan memberontak gadis cantik. Kami tidak akan menyakiti kamu manis. Jistru akan menyenangkanmu. Kau lihat yang berdiri diatas kapal itu? Dia adalah komandan kami. Kaya! Kau akan menjadi teman tidurnya, sama dengan yang lain. Asik bukan (Belabda 2)”
Ini merupakan nilai hidup manusia yang tidak baik, sangat jelas pada kutipan ini belanda 2 secara memaksa para gadis dan perempuan itu untuk ikut mereka, dan akan memenuhi kebutuhan mereka yang sebelumnya tidak dimiliki oleh mereka, dan juga membujuk para gadis dan perempuan agar terpikat bujuk rayuan para belanda. Asalkan mereka mau menjadi teman tidur tuannya yang kaya raya itu. Dan ini merukan hakikat hidup manusia yang buruk dan tidak baik.
“Iblis! Lebih baik aku mati daripada menjadi pemuas kafir seperti kalian. (Belanda 2 memuntahkan tembakannya. Perempuan 1 mati seketika bersimbah darah. Perempuan-perempuan dan orang tua menjerit histeris) (Perempuan 1)”
Pada kitipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena pada kutipan tersebut sebagai individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektualnya dan mampu menentukan nasibnya, meskipun ia harus berujung dengan kematian, setidaknya ia tidak akan terjerumus kejalan yang tidak benar.
 “Hei perempuan. Apakah kalian ingin mati juga seperti perempuan ini? Dan kalian orang tua. Apakah kalian juga perlu kami matikan pula. Buat saja anak perempuan banyak-banyak, besarkan, rawat agar cantik. Lalu serahkan pada kami. Hidup kalian akan senang. (Belanda 1)”
Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia, simana dari kutipan ini seseorang itu hanya mengikuti hawa nafsunya saja dan sebagai mahkluk tuhan ia hanya memiliki sifat dan sikap yang buruk dalam pandangan masyarakat.
Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3  persis ditembakan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam) ( Bak)
Pada kutipan ini terdapat nilai hakukat hidup manusia karena, masyarakat menganggap hidup itu baik, setiap orang itu berhak mendapatkan kehidupan yang layak tanpa harus menjadi budak, dan berhak menjalankan hidupnya dengan aman,nyaman dan tentram, dan bak ini relah mempertaruhkan hidupnya demi menyelamatkan anak nya yang akan dibawa belanda untuk dijadikan teman tidur bosnya.
Hei Belanda! Kalian sudah sangat keterlaluan.  Sudah berapa perempuan dusun ini kalian culik. Kalian memang biadab, Dak beutak. Hiiiiaaaaaat!! (Tiba-tiba kapal Belanda diangkatnya tinggi-tinggi. Belanda 1, Belanda 2 dan Belanda 3 serentak menembakan senjata kearah Lelaki 1. Tapi selalu mental) (Lelaki 1)
Pada kutipan ini, terdapat nilai hakikat hidup manusia, masyarakat menggap hidup itu baik, karena masing-masing orang layak mendapatkan hidup dengan aman, yaman, damai, dan tenram.
“Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangin dusun ini lagi .( Lelaki 1)”

Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia karena pada kutipan ini sangat jelas bahwa manusia itu berhak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri dan berhak untuk hidup damai dan tentram.

“Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menujuk sanak memimpin Talang  ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?( Lelaki 2)”

Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia , karena masyarakat menggap hidup itu baik, dan dalam suatu kelompok masyarakat harus ada seseorang pemimpin yang baik, bijaksana, dan dapat melindungi masyarakatnya, agar masyarakatnya tetap merasa aman.

Selanjutnya adalah nilai hakikat karya manusia, nilai hakikat karya manusia terdiri dari atas:
1. Masyarakat yang mengganggap karya manusia diperkukan untuk memungkinkannya hidup
2. Masyarakat yang mengganggap karya manusia diperkukan untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan
3. Masyarakat yang mengganggap karya manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya berikutnya.
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD Kedum ditemukan unsur-unsur nilai hakikat nilai hakikat karya manusia yaitu pada kutipan dibawa ini
“Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangin dusun ini lagi (Lelaki 1)”
Pada kutipan tersebut terdapat niali hakikat karya manusia, yang mana bahwa pada kutipan tersebut sangat jelas sbahwa manusia itu menggap karya manusia diperlukan untuk memungkinkan hidupnya.
“Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menujuk sanak memimpin Talang  ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?( Lelaki 2)”
Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat karya manusia, yang mana masyarakat menggangap karya manusia diperlukan untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan.
Berikutnya nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu:
1. Masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke masa lalu
2. Masyarakat yang memandang penting masa sekarang
3. Masyarakat yang memandang penting masa depan

“Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3  persis ditembakan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam)( Bak).”

Pada kutipan diatas termasuk kedalam nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, tergambar jelas pada kutipan tersebut bahwa kejadian yangterjadi secara bersamaan dalam ruang dan waktu yang sama. Dan masyarakat memandang pentingnya masa sekarang dan masa yang akan datang.

“Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangin dusun ini lagi (Lelaki 1)”
Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, bahwa masyarakat yang memandang penting masa sekarang, dan masa yang akan datang. Kejadian yang terjadi pun secara bersamaan dalam ruang dan waktu yang sama pula.
“Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menujuk sanak memimpin Talang  ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?( Lelaki 2)”
Pada kutipan diatas terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, yang terjadi pada kejadian tersebut secara bersamaan dalam ruang dan waktu yang sama, dimana masyarakat menganggap penting nya masa depan dan penting nya masa sekarang.
Selanjutnya nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dalam kaitannya dengan alam sekitar yaitu:
1. Masyarakat yang memandang alam sebagai hal dasyat sehingga manusia hannya bisa berpasrah
2. Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia
3. Masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam
“Mungkin dia ini setan dari sungai Rupit, kawan. Mari kita tembak serentak (terdengar suara letupan bertubi-tubi)( Belanda 3)”.

Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia tersebut memandang alam sebagai hal yang sangat dasyat dan ia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Bagaimana kalau talang kita ini diberi nama Mandiangin? Sesuai dengan ilmu koyong Mandiangin yang pantang mandi dengan air(Gadis 3)”.
Pada kutipan tersebut termasuk nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, karena masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam, dan masyarakat memandang manusia ini Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia.
Selanjutnya adalah nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yaitu:
1. Masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya. Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh pemimpin, senior atau atasan.
2. Maasyarakat lebih mementingkan hubungan horizontaldengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup
3. Masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada orang lain adalah tidak benar. Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan dari orang lain
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD Kedum terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yang dapat dilihat dari kutipan-kutipan dialognya. Seperti pada kutipan dialog berikut ini
 “(Riuh) lepaskan Tuan Tuan! Tolong Bak.. Umak.. lepaskan kami.. tolong (Ada yang histeris. Mereka diseret-seret). (Gadis-gadis)”
Pada kutipan tersebut ada nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang lain dalam kehidupannya, dan sebagai makhluk soaseal kita harus saling tolong-menolong dengan sesama yang membutuhkan pertolongan.
“Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam). (Bak)”
Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki hubungan sesama dan membutuhkan orang lain atau saling tolong-menolong. masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan dalam kutipan tersebuttergambar sangat jelas bahwa ada seseorang yang berusaha menolong dan membantu orang yang sedang ada dalam masalah.
“Hei Belanda! Kalian sangat keterlaluan. Sudah berapa perempuan disini kalian cullik. La;ian memang biadab, dak beutak. Hiiiiaaaaaat! Tiba-tiba kapal Belanda diangkatnya tinggi –tinggi. Belanda 1, Belanda 2, Belanda 3 serentak menembakkan senjata kearah Lelaki 1. Tetapi selalu mental). (Lelaki 1)”
Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, manusia merupakan makhluk sosial yang saling tolong-menolong. Karenadalam suatu Masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontaldengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. Dan tergambar pada kutipan tersebut ada seseorang yang berusaha membantu masyarakat setempat yang sedang resah.












Simpulan
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” oleh RD Kedum, terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana dari kutipan-kutipan dialog menunjukkan adanya nilai hakikat hidup manusia seperti Masyarakat menganggap hidup itu buruk, masyarakat yang menganggap hidup itu baik, dan masyarakat menganggap hidup itu buruk, namun manusia wab berikhtiar (berusaha) untuk hidup lebih baik. Pada naska drama tersebut juga ada nilai hakikat karya manusia yaitu dapat dilihat pada beberapa aspek berikut ini: masyarakat yang mengganggap karya manusia diperkukan untuk memungkinkannya hidup, masyarakat yang mengganggap karya manusia diperkukan untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan, dan masyarakat yang mengganggap karya manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya berikutnya.
. Pada naskah drama tersebut juga terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu yaitu dapat dilihat pada beberapa aspek berikut ini: masyarakat yang memandang penting untuk berorientasi ke masa lalu, masyarakat yang memandang penting masa sekarang, dan masyarakat yang memandang penting masa depan. Dan pada naska drama itu juga ada nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dalam kaitannya dengan alam sekitar yaitu dapat dilihat pada beberapa aspek berikut ini: masyarakat yang memandang alam sebagai hal dasyat sehingga manusia hannya bisa berpasrah, masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia, dan masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam.
Kemudian pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” oleh RD Kedum terdapat juga nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yaitu dapat dilihat pada beberapa aspek berikut ini: masyarakat yang sangat mementingkan hubungan vertikal antara manusia dan sesamanya. Pola perilaku akan lebih berpedoman pada tokoh pemimpin, senior atau atasan, masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontaldengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup, masyarakat yang beranggapan bahwa bergantung kepada orang lain adalah tidak benar. Masyarakat tipe ini menilai tinggi manusia yang bisa berdiri sendiri dan mencapai tujuannya dengan hanya sedikit mendapatkan bantuan dari orang lain.

Daftar Pustaka
Fikri. 2017. Analisis Nilai-nilai Sosial Dalam Kumpulan Lagu Best Of The Best Karya Iwan Fals. Lubuklinggau
Rahman, Ahmad Syaeful. 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama Dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). Jurnal Penelitian Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Vol. 7. No.1.
Sihotang, Rika Marsita Doran. 2015. Analisis Nilai Sosial Kumpulan Puisi Membaca Diri Karya Gol A Gong. Lubuklinggau.
Wisnu. 2018. Ajaran Nilai Sosial Dalam Kumpulan Lagu16 Hits Bank Karya H. Roma Irama. Lubuklinggau




















LAMPIRAN
TABEL ANALISIS NILAI SOSIAL NASKA DRAMA 1 BABAK “ASAL MULA NAMA DUSUN MANDIANGIN”
(MITOS MASYARAKAT MANDIANGIN KAB.MURATARA) OLEH RD.KEDUM

Tabel 1.1 Analisis Nilai Sosial
No. Judul Naskah Kode & Kutipan Nilai Hakikat Hidup Manusia Nilai Hakikat Karya Manusia Nilai Hakikat Kedudukan Manusia Dengan Ruang dan Waktu Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama Ket
1



Asal Mula Nama Dusun Mandiangin

Tabel 1.2 Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia
No Judul Naskah Kode & Kutipan Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia Ket
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 001 “(Tertawa) Hayooo... bawa dan kumpulkan semua gadis desa ini. Masukkan ke dalam kapal. Kalau mereka tidak mau paksa. Ayooo bawa.. bawa perempuan-perempuan ini. (Belanda 1)”. Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, sebagaimana yang telah kita ketahui sebagai mahluk tuhan yang tidak pernah puas atas apa yang sudah dimiliki, dan pada kutipan ini juga terlihat sangat jelas bahwa mereka hannya mengikuti hawa nafsunya saja, meski harus dengan cara memaksa dan tidak berpikir lagi akibat atas perbuatan mereka, karena dalam pikirannya hannya mengikuti nafsunya. Dan didalam masyarakat ini merudakan perilaku yang tidak baik..(001)
2 002 “Hayooo.. ikut kami ke kapal. Kalian akan hidup enak disana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah dan makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Belanda 2)”.
Ini merupakan nilai hidup manusia yang tidak baik, sangat jelas pada kutipan ini belanda 2 secara memaksa para gadis dan perempuan itu untuk ikut mereka, dan akan memenuhi kebutuhan mereka yang sebelumnya tidak dimiliki oleh mereka. (002)


3 003  “Lepaskan.. Tuan.. lepaskan. Saya tidak mau ikut. Tolong! Lepaskan!(Gadis 1)”
Lalu pada kutipan ini terdapat juga nilai hakikat hidup manusia yang mempu mengarahkan dirinya dan menentukan nasibnya, agar ia dapat dilepaskam, karena ia tidak mau mengikuti para belanda yang jahat itu kejalan yang tidak baik. (003)

4 004”jangan memberontak gadis cantik. Kami tidak akan menyakiti kamu manis. Jistru akan menyenangkanmu. Kau lihat yang berdiri diatas kapal itu? Dia adalah komandan kami. Kaya! Kau akan menjadi teman tidurnya, sama dengan yang lain. Asik bukan (Belabda 2)” Ini merupakan nilai hidup manusia yang tidak baik, sangat jelas pada kutipan ini belanda 2 secara memaksa para gadis dan perempuan itu untuk ikut mereka, dan akan memenuhi kebutuhan mereka yang sebelumnya tidak dimiliki oleh mereka, dan juga membujuk para gadis dan perempuan agar terpikat bujuk rayuan para belanda. Asalkan mereka mau menjadi teman tidur tuannya yang kaya raya itu. Dan ini merukan hakikat hidup manusia yang buruk dan tidak baik.


5 005 “Iblis! Lebih baik aku mati daripada menjadi pemuas kafir seperti kalian. (Belanda 2 memuntahkan tembakannya. Perempuan 1 mati seketika bersimbah darah. Perempuan-perempuan dan orang tua menjerit histeris) (Perempuan 1)”

Pada kitipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena pada kutipan tersebut sebagai individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektualnya dan mampu menentukan nasibnya, meskipun ia harus berujung dengan kematian, setidaknya ia tidak akan terjerumus kejalan yang tidak benar.
6 006 “Hei perempuan. Apakah kalian ingin mati juga seperti perempuan ini? Dan kalian orang tua. Apakah kalian juga perlu kami matikan pula. Buat saja anak perempuan banyak-banyak, besarkan, rawat agar cantik. Lalu serahkan pada kami. Hidup kalian akan senang. (Belanda 1)”
Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia, simana dari kutipan ini seseorang itu hanya mengikuti hawa nafsunya saja dan sebagai mahkluk tuhan ia hanya memiliki sifat dan sikap yang buruk dalam pandangan masyarakat.
7 007 Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3  persis ditembakan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam) ( Bak)
Pada kutipan ini terdapat nilai hakukat hidup manusia karena, masyarakat menganggap hidup itu baik, setiap orang itu berhak mendapatkan kehidupan yang layak tanpa harus menjadi budak, dan berhak menjalankan hidupnya dengan aman,nyaman dan tentram, dan bak ini relah mempertaruhkan hidupnya demi menyelamatkan anak nya yang akan dibawa belanda untuk dijadikan teman tidur bosnya.
8 008 “Hei Belanda! Kalian sudah sangat keterlaluan.  Sudah berapa perempuan dusun ini kalian culik. Kalian memang biadab, Dak beutak. Hiiiiaaaaaat!! (Tiba-tiba kapal Belanda diangkatnya tinggi-tinggi. Belanda 1, Belanda 2 dan Belanda 3 serentak menembakan senjata kearah Lelaki 1. Tapi selalu mental) (Lelaki 1) Pada kutipan ini, terdapat nilai hakikat hidup manusia, masyarakat menggap hidup itu baik, karena masing-masing orang layak mendapatkan hidup dengan aman, yaman, damai, dan tenram.

9 009.“Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangin dusun ini lagi .( Lelaki 1)” Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia karena pada kutipan ini sangat jelas bahwa manusia itu berhak untuk menentukan jalan hidupnya sendiri dan berhak untuk hidup damai dan tentram.
10 010. “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menujuk sanak memimpin Talang  ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?( Lelaki 2) Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hidup manusia , karena masyarakat menggap hidup itu baik, dan dalam suatu kelompok masyarakat harus ada seseorang pemimpin yang baik, bijaksana, dan dapat melindungi masyarakatnya, agar masyarakatnya tetap merasa aman.
1.3 Tabel Analisis Nilai Hakikat Karya Manusia
No Judul Naskah Kode & Kutipan Analisis Nilai Hakikat Karya Manusia Ket
001 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 011 “Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangin dusun ini lagi (Lelaki 1)”
Pada kutipan tersebut terdapat niali hakikat karya manusia, yang mana bahwa pada kutipan tersebut sangat jelas sbahwa manusia itu menggap karya manusia diperlukan untuk memungkinkan hidupnya.

002 012 “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menujuk sanak memimpin Talang  ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?( Lelaki 2)” Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat karya manusia, yang mana masyarakat menggangap karya manusia diperlukan untuk memberikan kedudukan yang penuh kehormatan.





1.4 Tabel Analisis Nilai Hakikat Kedudukan Manusia Dalam Ruang Dan Waktu
No Judul Naskah Kode & Kutipan Analisis Nilai Hakikat Kedudukan Manusia Dalam Ruang Dan Waktu
Ket
001 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 013 “Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3  persis ditembakan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam)( Bak).” Pada kutipan diatas termasuk kedalam nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, tergambar jelas pada kutipan tersebut bahwa kejadian yangterjadi secara bersamaan dalam ruang dan waktu yang sama. Dan masyarakat memandang pentingnya masa sekarang dan masa yang akan datang.
002 014 “Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangin dusun ini lagi (Lelaki 1)”

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, bahwa masyarakat yang memandang penting masa sekarang, dan masa yang akan datang. Kejadian yang terjadi pun secara bersamaan dalam ruang dan waktu yang sama pula.
003 015 “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menujuk sanak memimpin Talang  ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?( Lelaki 2)”
Pada kutipan diatas terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, yang terjadi pada kejadian tersebut secara bersamaan dalam ruang dan waktu yang sama, dimana masyarakat menganggap penting nya masa depan dan penting nya masa sekarang.
1.5 Tabel Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
No Judul Naskah Kode & Kutipan Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
Ket
001 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 016 “Mungkin dia ini setan dari sungai Rupit, kawan. Mari kita tembak serentak (terdengar suara letupan bertubi-tubi)( Belanda 3)”.
bermacamnya
wajah kita”.
Pada kutipan ini terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitarnya, karena manusia tersebut memandang alam sebagai hal yang sangat dasyat dan ia tidak bisa berbuat apa-apa.
002
017 “Bagaimana kalau talang kita ini diberi nama Mandiangin? Sesuai dengan ilmu koyong Mandiangin yang pantang mandi dengan air(Gadis 3)”.


Pada kutipan tersebut termasuk nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, karena masyarakat menganggap manusia bisa berusaha mencari keselarasan dengan alam, dan masyarakat memandang manusia ini Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu yang dapat ditaklukan manusia.


1.6 Tabel Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama
No Judul Naskah Kode & Kutipan Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama Ket
001 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 018 “(Riuh) lepaskan Tuan Tuan! Tolong Bak.. Umak.. lepaskan kami.. tolong (Ada yang histeris. Mereka diseret-seret). (Gadis-gadis)”
Pada kutipan tersebut ada nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang lain dalam kehidupannya, dan sebagai makhluk soaseal kita harus saling tolong-menolong dengan sesama yang membutuhkan pertolongan.

002 Wajah Kita 019. “Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam). (Bak)”

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki hubungan sesama dan membutuhkan orang lain atau saling tolong-menolong. masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan dalam kutipan tersebuttergambar sangat jelas bahwa ada seseorang yang berusaha menolong dan membantu orang yang sedang ada dalam masalah.

003 020 “Hei Belanda! Kalian sangat keterlaluan. Sudah berapa perempuan disini kalian cullik. La;ian memang biadab, dak beutak. Hiiiiaaaaaat! Tiba-tiba kapal Belanda diangkatnya tinggi –tinggi. Belanda 1, Belanda 2, Belanda 3 serentak menembakkan senjata kearah Lelaki 1. Tetapi selalu mental). (Lelaki 1)” Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, manusia merupakan makhluk sosial yang saling tolong-menolong. Karenadalam suatu Masyarakat lebih mementingkan hubungan horizontaldengan sesamanya. Orang-orang dalam masyarakat ini sangat bergantung satu sama lain dan berusaha menjaga hubungan baik dengan sesamanya sebagai hal yang sangat penting dalam hidup. Dan tergambar pada kutipan tersebut ada seseorang yang berusaha membantu masyarakat setempat yang sedang resah.


Nama : Anasari
Npm : 2017008
Kelas : 5.A
Prodi : Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia
Mata Kuliah : Apresiasi Drama
Dosen Pengampu : Dr. Rusmana Dewi, M. Pd.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah ke-pgri-an hubungan pgri secara vertikal dan horizontal

BAB I PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal ? 2. Bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal ? 3. Bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat ? 4. Bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) ? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal . 2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat. 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini hanya membahas mengenai kerjasama PGRI secara vertikal, kerjasama PGRI secara horizontal, hubungan PGRI dengan pemerintah pusat serta membahas mengenai hubungan luar negeri dengan EI (Educational International). E. Man

Makalah Perkembangan Peserta Didik Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karir, Kehidupan Berkeleuarga dan Penyesuaian Diri Remaja

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier,Kehidupan Berkeluarga dan Penyesuaian Diri Remaja”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Kami harap makalah perkembangan perserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan

Makalah Teori Sastra Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi,Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Diharap makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapa