Langsung ke konten utama

Essay Nilai Sosial Dalam Naskah Drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” (Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara) Karya RD Kedum

Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah Drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin”
(Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara)
Karya RD Kedum
Oleh Zelika Al-anbiya Tarigan
Kata analisis dalam bahasa Yunani yaitu analyein yang berarti menyelesaikan atau menguraikan. Menurut Siswantoro (Apriyani, 2017:10) analisis merupakan bagian yang tak terpisahkan dari penelitian, sebab kegiatan menguraikan ini yaitu memisah-misahkan sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil dalam suatu entitas dengan cara mengidentifikasi, membanding-bandingkan, menemukan hubungan berdasarkan parameter tertentu adalah supaya menguji atau membuktikan kebenaran. Sedangkan menurut Sudjono (Puspita, 2018:7) analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan atau bagian-bagian maupun faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat ditarik simpulan  bahwa analisi merupakan kegiatan merinci atau menguraikan suatu bahan maupun keadaan untuk menemukan hubungan atau bagian-bagian dan faktor-faktor lainnya berdasarkan parameter tertentu supaya menguji atau membuktikan kebenaran
Suprapto (Apriyani, 2017:10) mengemukakan bahwa nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh suatu masyarakat. Selanjutnya, Adisusilo (Sihotang, 2015:19) berpendapat bahwa nilai sosial adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dihargai, berguna dan dapat membuat orang menghayatinya menjadi bermartabat. Nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atau bisa dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia, Tamunggor dkk (Sihotang, 2015:19).
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai sosial merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, dengan menganut nilai sosial kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dihargai, berguna, dapat membuat orang menghayatinya menjadi bermartabat, dan dapat memanusiakan manusia.
Menurut Endraswara (2011:11-13) kata kunci drama adalah gerak setiap drama akan mengandalkan gerak sebagai ciri khusus drama dan drama merupakan karya yang memiliki daya rangsang cipta, rasa, dan karsa yang amat tinggi. Kosasih (Rahman : 2017:34) berpendapat bahwa drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan  dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Rahman (2017:34) mengemukakan bahwa drama juga merupakan seni lakon atau pertunjukkan yang menggabungkan seni sastra tulis (naskah drama) dengan seni lainnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebutu dapat diambil simpulan bahwa drama merupakan bentuk karya sastra yang bertujuan menggambarkan kehidupan  dengan menyampaikan pertikaian dan emosi melalui lakuan dan dialog yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, berbentuk pertunjukkan dengan menggabungkan seni sastra tulis (naskah drama) dengan seni lainnya.
C. Kluckhohn (Sihotang, 2015:28-35) berpendapat bahwa semua nilai dalam masyarakat pada dasarnya mengenai 5 masalah pokok yaitu nilai hakikat hidup manusia, nilai hakikat karya manusia, nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama.
Nilai hakikat hidup manusia yaitu manuisa sebagai mahluk yang memiliki tenaga dalam menggerakkan hidupnya dalam memenuhi kebutuhannya. Manusia merupakan individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intektual dan sosial. Manusia mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Selain itu, manusia merupakan individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati. Manusia merupakan makhluk tuhan yang berarti ia adalah mahluk yang mengandung kemungkinan baik ataupun buruk dan sangat di pengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum, terdapat nilai hakikat hidup manusia yang dapat dilihat dari kutipan dialog pada naskah drama tersebut, yaitu “(Tertawa) Hayooo... bawa dan kumpulkan semua gadis desa ini. Masukkan ke dalam kapal. Kalau mereka tidak mau paksa. Ayooo bawa.. bawa perempuan-perempuan ini. (Belanda 1)”. Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia  adalah makhluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak hanya mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi meski harus memaksakan kehendak dan tidak berpikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukannya.
Selanjutnya, pada kutipan ini juga terdapat nilai hakikat hidup manusia “Hayooo.. ikut kami ke kapal. Kalian akan hidup enak disana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah dan makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Belanda 2)”. Dimana pada kutipan tersebut menunjukkan manusia  adalah makhluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak hanya mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan termasuk kebutuhan nafsunya dan tidak berpikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukannya. “Lepaskan.. Tuan.. lepaskan. Saya tidak mau ikut. Tolong! Lepaskan!(Gadis 1)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana seorang manusia mampu mengarahkan dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Dalam kutipan tersebut, terlihat sorang manusia yang memberontak dan ingin dirinya selamat dari suatu hal yang buruk.
Pada kutipan “Kurang ajar! Kami tidak serendah itu bajingan, siapa sudi jadi pemuas setan bejad itu. Kalian Belanda kurang ajar! Lepaskan! (Perempuan 1)” dan “Iblis! Lebih baik aku mati daripada menjadi pemuas kafir seperti kalian. (Belanda 2 memuntahkan tembakannya. Perempuan 1 mati seketika bersimbah darah. Perempuan-perempuan dan orang tua menjerit histeris) (Perempuan 1)” terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena terlihat seorang manusia mampu mengarahkan dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Dalam kutipan tersebut, terlihat sorang manusia yang memberontak dan ingin dirinya selamat dari suatu hal yang buruk meskipun harus kehilangan nyawanya.
“Hei perempuan. Apakah kalian ingin mati juga seperti perempuan ini? Dan kalian orang tua. Apakah kalian juga perlu kami matikan pula. Buat saja anak perempuan banyak-banyak, besarkan, rawat agar cantik. Lalu serahkan pada kami. Hidup kalian akan senang. (Belanda 1)” Pada kutipan tersebut, terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia  adalah makhluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak hanya mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan termasuk kebutuhan nafsunya meskipun harus memaksa dan menyakiti orang lain dan tidak berpikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukannya.
Pada kutipan berikut ini juga terdapat nilai hakikat hidup manusia, yaitu “Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangun dusun lagi. (Lelaki 1)” berdasarkan kutipan dialog tersebut dapat dilihat seorang manusia dapat mengendalikandan melibatkan diri untuk mewujudkan suatu keinginannya.
Selanjutnya nilai hakikat karya manusia, dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja atau karya. Berkarya atau berkarya mengandung arti melaksanakan sesuatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum tidak ditemukan unsur-unsur nilai hakikat karya manusia di dalamnya.
Berikutnya adalah nilai hakikat hidup manusia dalam ruang dan waktu, Suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, dan dimensi waktu dan dimensi manusia. Berdasarkan dimensi ruang, sauatu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Dalam suatu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau  kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa tersebut. Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum ditemukan unsur-unsur nilai hakikat nilai hakikat hidup manusia dalam ruang dan waktu yang dapat dilihat dari kutipan dialog pada naskah drama tersebut yaitu “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun? (Lelaki 2)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia dalam ruang dan waktu, dimana pada kutipan tersebut terlihat bahwa terdapat manusia-manusia yang berkumpul disuatu tempat dalam waktu yang bersamaan, dengan adanya interaksi dan terjadinya berbagai peristiwa atau kejadian.
Dilanjutkan dengan nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dalam kaitannya dengan alam, terdapat nilai budaya yang menganggap bahwa alam merupakan suatu yang sangat dahsyar, sehingga manusia harus tunduk  dan menyerah pada kemauan alam. Relasi manusia dan alam yang seperti ini muncul karena kesadaran bahwa diri manusia hanya merupakan bagian terkecil dari alam semesta, lemah dan tak berdaya, sedangkan alam mempunyai kekuatan dan kuasa yang maha dahsyat, sehingga tidak ada seorangpun yang mampu menguasai dan menaklukan kekuatan alam tersebut. Hubungan yang seperti ini mempunyai nilai pembatasan agar lingkungan hidup tetap terjaga keasliannya. Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum tidak ditemukan unsur-unsur nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar.
Selanjutnya adalah nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya. Manusia yang berpedoman ada hal ini sangat tergantung kepada sesamanya dan dalam usaha memelihara hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yang dapat dilihat dari kutipan-kutipan dialognya. Seperti pada kutipan dialog  “Umaaak.. tolong Mak! (Perempuan 2)” dan “(Riuh) lepaskan Tuan Tuan! Tolong Bak.. Umak.. lepaskan kami.. tolong (Ada yang histeris. Mereka diseret-seret). (Gadis-gadis)” terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang lain dalam kehidupannya. Pada kutipan tersebut terdapat kata “Tolong” yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut sedang membutuhkan pertolongan orang lain.
“Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam). (Bak)” Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki hubungan sesama dan membutuhkan orang lain atau saling tolong-menolong. Pada kutipan tersebut terlihat bahwa seseorang sedang berusaha dalam membantu menyelamatkan nasib orang lain.
“Hei Belanda! Kalian sangat keterlaluan. Sudah berapa perempuan disini kalian cullik. La;ian memang biadab, dak beutak. Hiiiiaaaaaat! Tiba-tiba kapal Belanda diangkatnya tinggi –tinggi. Belanda 1, Belanda 2, Belanda 3 serentak menembakkan senjata kearah Lelaki 1. Tetapi selalu mental). (Lelaki 1)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, manusia merupakan makhluk sosial yang saling tolong-menolong. Terlihat pada kutipan tersebut, seseorang membantu dan menyelamatkan nasib orang lain dan membuat suatu tempat menjadi lebih baik dan aman untuk ditempati.
  “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun? (Lelaki 2)” pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Dapat dilihat bahwa untuk mencapai sebuah tujuan,  manusia pasti akan lebih maksimal hasilnya jika melakukannya dengan bersama-sama. Dan pada kutipan dialog berikut ini “(Koor) Setuju!! Mulai sekarang, kita namakan talang ini menjadi talang dusun Mandiangin dengan pemimpin kita yang hebat Lanang Mandiangin (Lelaki 1 diangkat dan diarak keluar panggung dengan gembira. musik menghentak. panggung sepi kembali). (Penduduk)” terlihat bahwa adanya nilai hbungan manusia dengan sesama, karena dap dilihat adanya hubungan kerjasama penduduk dalam membuat suatu kesepakatan dan merayakan suatu keberhasilan dengan bersama-sama.













Simpulan
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum terdapat nilai sosial didalamnya. Mulai dari nilai hakikat hidup manusia, dimana dari kutipan-kutipan dialog menunjukkan adanya nilai hakikat hidup manusia seperti manusia yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Pada naskah drama tersebut juga terdapat nilai hakikat hidup manusia dalam ruang dan waktu, karena pada kutipan dialognya menunjukkan adanya manusia-manusia yang berkumpul disuatu tempat dalam waktu yang bersamaan, dengan adanya interaksi dan terjadinya berbagai peristiwa atau kejadian.
Selanjutnya, pada naskah tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, karena adanya kutopan dialog yang menyatakan bahwa pada naskah drama tersebut manusia menganggap alam merupakan sesuatu yang sangat dasyat. Pada naskah drama tersebut juga terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, karena terdapat kutipan-kutipan dialog yang menyatakan adanya hubungan sosial yaitu saling tolong-menolongnya penduduk di Dusun Mandiangin, yang menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan membutuhkan hubungan dengan manusia lainnya.
Namun pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” karya RD Kedum tidak ditemukan nilai hakikat karya manusia, karena tidak ditemukan unsur-unur dari nilai hakikat karya manusia pada naskah drama tersebut. Sehingga tidak ada kutipan yang menunjukkan adanya nilai tersebut.








Daftar Pustaka
Apriyani, Een. 2017. Analisis Nilai Sosial Novel Raintree:Inferno Karya Linda Howard [skripsi]. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Jakarta: PT. Buku Seru.
Puspita, Fitri Ayu. 2018. Analsis Feminisme Islam Dalam Kumpulan Cerpen Sakinah Bersamamu Karya Asma Nadia [skripsi]. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Rahman, Ahmad Syaeful. 2017. Peningkatan Kemampuan Menulis Naskah Drama Dengan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL). Jurnal Penelitian Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Vol. 7. No.1. (diakses pada tanggal 22 November 2019, pukul 16:15 WIB).
Sihotang, Rika Marsita Doran. 2015. Analisis Nilai Sosial Kumpulan Puisi Membaca Diri Karya Gol A Gong [skripsi]. Lubuklinggau: STKIP-PGRI Lubuklinggau.


















LAMPIRAN
Tabel Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah Drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin”
(Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara)
Karya RD Kedum
Oleh Zelika Al-anbiya Tarigan
Tabel 1.1 Analisis Nilai Sosial
No. Judul Naskah Kode & Kutipan Nilai Hakikat Hidup Manusia Nilai Hakikat Karya Manusia Nilai Hakikat Kedudukan Manusia Dengan Ruang dan Waktu Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama Ket
1



Asal Mula Nama Dusun Mandiangin

Tabel 1.2 Tabel Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia
No Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 001 Belanda 1 “(Tertawa) Hayooo... bawa dan kumpulkan semua gadis desa ini. Masukkan ke dalam kapal. Kalau mereka tidak mau paksa. Ayooo bawa.. bawa perempuan-perempuan ini.”

















002 Belanda 2 “Hayooo.. ikut kami ke kapal. Kalian akan hidup enak disana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah dan makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin”












003 Gadis1 “Lepaskan.. Tuan.. lepaskan. Saya tidak mau ikut. Tolong! Lepaskan!”











004 Perempuan 1 “Kurang ajar! Kami tidak serendah itu bajingan, siapa sudi jadi pemuas setan bejad itu. Kalian Belanda kurang ajar! Lepaskan!”








005 Perempuan 1 “Iblis! Lebih baik aku mati daripada menjadi pemuas kafir seperti kalian. (Belanda 2 memuntahkan tembakannya. Perempuan 1 mati seketika bersimbah darah. Perempuan-perempuan dan orang tua menjerit histeris)”











006 Belanda 1 “Hei perempuan. Apakah kalian ingin mati juga seperti perempuan ini? Dan kalian orang tua. Apakah kalian juga perlu kami matikan pula. Buat saja anak perempuan banyak-banyak, besarkan, rawat agar cantik. Lalu serahkan pada kami. Hidup kalian akan senang.”












007 Lelaki 1 “Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung panjang itu tidak akan berani lagi mengganggu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangun dusun lagi”
Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia  adalah makhluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak hanya mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi meski harus memaksakan kehendak dan tidak berpikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukannya. (001)



Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia  adalah makhluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak hanya mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi meski harus memaksakan kehendak dan tidak berpikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukannya. (002)


Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana seorang manusia mampu mengarahkan dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Dalam kutipan tersebut, terlihat sorang manusia yang memberontak dan ingin dirinya selamat dari suatu hal yang buruk. (003)

Terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena terlihat seorang manusia mampu mengarahkan dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Dalam kutipan tersebut, terlihat sorang manusia yang memberontak dan ingin dirinya selamat dari suatu hal yang buruk. (004)


Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena terlihat seorang manusia mampu mengarahkan dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Dalam kutipan tersebut, terlihat sorang manusia yang memberontak dan ingin dirinya selamat dari suatu hal yang buruk meskipun harus kehilangan nyawanya. (005)






Pada kutipan tersebut, terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia  adalah makhluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak hanya mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan termasuk kebutuhan nafsunya meskipun harus memaksa dan menyakiti orang lain dan tidak berpikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukannya. (006)



Pada kutipan tersebut erdapat nilai hakikat hidup manusia karena berdasarkan kutipan dialog tersebut dapat dilihat seorang manusia dapat mengendalikan dan melibatkan diri untuk mewujudkan suatu keinginannya.  (007)

Tabel 1.3 Analisis Nilai Hakikat Karya Manusia
No Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Nilai Hakikat Karya Manusia Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin Pada naskah drama tersebut tidak ditemukan unsur-unsur nilai hakikat karya manusia di dalamnya.


Tabel 1.4 Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia Dalam Ruang Dan Waktu
No Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia Dalam Ruang Dan Waktu Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 008 Lelaki 2 “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?”
pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia dalam ruang dan waktu, dimana pada kutipan tersebut terlihat bahwa terdapat orang-orang yang berkumpul disuatu tempat dalam waktu yang bersamaan, dengan adanya interaksi dan terjadinya berbagai peristiwa atau kejadian. (008)






Tabel 1.5  Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
No Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Nilai Hakikat Manusia Dengan Alam Sekitar Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin
Pada naskah drama tersebut tidak ditemukan unsur-unsur nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
di dalamnya.

1.6 Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama
No Judul Naskah Kode dan Kutipan Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 009 Perempuan 2 “Umaaak.. tolong Mak!”


























010 Gadis-gadis “(Riuh) lepaskan Tuan Tuan! Tolong Bak.. Umak.. lepaskan kami.. tolong (Ada yang histeris. Mereka diseret-seret).”















011 Bak “Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang, tiba-tiba letupan senjata Belanda 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencekam).”











012 Lelaki 1
“Hei Belanda! Kalian sangat keterlaluan.Sudah berapa perempuan disini kalian cullik. La;ian memang biadab, dak beutak. Hiiiiaaaaaat! Tiba-tiba kapal Belanda diangkatnya tinggi –tinggi. Belanda 1, Belanda 2, Belanda 3 serentak menembakkan senjata kearah Lelaki 1. Tetapi selalu mental).”




013 Lelaki 2 “Sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini? Mengapa kita tidak bersatu saja menjadikannya dusun?”







014 Penduduk
“(Koor) Setuju!! Mulai sekarang, kita namakan talang ini menjadi talang dusun Mandiangin dengan pemimpin kita yang hebat Lanang Mandiangin (Lelaki 1 diangkat dan diarak keluar panggung dengan gembira. musik menghentak. panggung sepi kembali).” Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang lain dalam kehidupannya. Pada kutipan tersebut terdapat kata “Tolong” yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut sedang membutuhkan pertolongan orang lain. (009)









Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan atau bantuan dari orang lain dalam kehidupannya. Pada kutipan tersebut terdapat kata “Tolong” yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut sedang membutuhkan pertolongan orang lain. (010)



Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki hubungan sesama dan membutuhkan orang lain atau saling tolong-menolong. Pada kutipan tersebut terlihat bahwa seseorang sedang berusaha dalam membantu menyelamatkan nasib orang lain. (011)   






Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, manusia merupakan makhluk sosial yang saling tolong-menolong. Terlihat pada kutipan tersebut, seseorang membantu dan menyelamatkan nasib orang lain dan membuat suatu tempat menjadi lebih baik dan aman untuk ditempati. (012)



pada kutipan dialog tersebut Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Dapat dilihat bahwa untuk mencapai sebuah tujuan,  manusia pasti akan lebih maksimal hasilnya jika melakukannya dengan bersama-sama. (013)



Pada kutipan tersebut terlihat bahwa adanya nilai hbungan manusia dengan sesama, karena dap dilihat adanya hubungan kerjasama penduduk dalam membuat suatu kesepakatan dan merayakan suatu keberhasilan dengan bersama-sama. (014)






































































Sama dengan kutipan 008.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah ke-pgri-an hubungan pgri secara vertikal dan horizontal

BAB I PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal ? 2. Bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal ? 3. Bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat ? 4. Bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) ? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal . 2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat. 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini hanya membahas mengenai kerjasama PGRI secara vertikal, kerjasama PGRI secara horizontal, hubungan PGRI dengan pemerintah pusat serta membahas mengenai hubungan luar negeri dengan EI (Educational International). E. Man

Makalah Perkembangan Peserta Didik Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karir, Kehidupan Berkeleuarga dan Penyesuaian Diri Remaja

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier,Kehidupan Berkeluarga dan Penyesuaian Diri Remaja”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Kami harap makalah perkembangan perserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan

Makalah Teori Sastra Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi,Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Diharap makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapa