Langsung ke konten utama

Essay Nilai Sosial Dalam Naskah Drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” (Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara) Karya RD Kedum Oleh Hamimah Indriyani

Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah Drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin”
 (Mitos Masyarakat Mandiangin Kab. Muratara) Karya RD Kedum
Oleh Hamimah Indriyani

Hani’ah (Supriyansah, 2018:9) menjelaskan analisis adalah penguraian karya sastra terinci atas unsur-unsurnya dan pertalian antara unsur-unsur itu. Budiono (Supriyansah, 2018:9) analisis adalah langkah penting di dalam ktitik kesustraan untuk memahami maksud dan susunan karya sastra tertentu.
Petter Salim dan Yenni Salim (Sihotang, 2015:9) menjelaskan pengertian analisis adalah penguraian pokok persoalan atas bagian-bagian, penelaahan bagian-bagian tersebut dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dengan pemahaman secara keseluruhan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan analisis adalah penguraian pokok permasalahan karya sastra atas unsur-unsurnya dan hubungan antar bagian untuk mendapatkan arti yang tepat secara keseluruhan.
Adisusilo (Sihotang, 2015:19) Nilai sosial adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu disukai, diinginkan, dihargai, berguna dan dapat membuat orang menghayatinya menjadi bermartabat. Sedangkan menurut Linda dan Eyre (Sihotang, 2015:19) nilai adalah standart-standart perubahan dan sikap yang menentukan siapa kita, bagaimana kita hidup, dan bagaimana kita memperlakukan orang lain. Nilai-nilai kemanusiaan adalah suatu hal yang dapat memanusiakan manusia atau bisa dikatakan juga kembali kepada fitrah manusia menurut Tamunggor dkk (Sihotang, 2015:19).
Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dijelaskan oleh Tamunggor dkk( Sihotang, 2015:20) bahwa didalam diri manusia terdapat dua kepentingan, yaitu kepentingan individu dan bersama. Kepentingan individu didasarka manusia sebagai makhluk individu, karena pribadi manusia yang ingin memenuhi kebutuhan pribadi. Kepentingan bersama didasarkan manusia sebagai makhluk sosial yang ingin memenuhi kebutuan bersama.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa nialai sosial adalah nilai yang mendasari, menentukan atau mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat sebagai makhluk sosial.
Menurut Endawara (2011:13) drama adalah karya yang memiliki daya rangsang cipta, rasa, dan karsa yang amat tinggi. Sesungguhnya dalam drama juga terkandung aspek negative, diantaranya drama yang membuat kekerasan dan adegan seksual, kadang memicu penonton untuk meniru.
Macam-macam nilai sosial menurut Kluchon dalam buku Effendi (Supriyansah, 2018:11) terdapat lima nilai sosial, yaitu: nilai hakikat hidup manusia, nilai hakikat karya manusia, nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dan nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.
Nilai hakikat hidup manusia adalah manusia merupakan kesatuan integral dari potensi-potensi insensial yang ada pada diri manusia yaitu: mahluk yang memiliki tenaga dalam menggerakakan hidupnya dalam memenuhi kebutuhannya, individu yang memilki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial, mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya, individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati, mahluk tuhan yang berarti ia adalah mahluk yang mengandung kemungkinan baik dan buruk, dan individu yang sangat di pengaruhi oleh lingkungan sosialnya.
Pada naskah drama “ASAL MULA NAMA DUSUN MANDIANGIN” Oleh RD Kedum, terdapat nilai sosial di dalamnya yaitu, nilai hakikat hidup manusia. Dapat kita lihat pada kutipan dialog “ (Tertawa) Hayoo… bawa dan kumpulkan semua gadis desa ini. Masukan ke dalam kapal. Kalau mereka tidak mau paksa. Ayoo bawa.. bawa perempuan-perempuan ini (Balada 1)” pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia adalah mahluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan dimana manusia tersebut melakukan segala sesuatu dengan memaksa orang lain, mengikuti hawa nasfunya yang tinggi tanpa memikirkan orang lain dan tanpa memikirkan resiko dari tindakannya tersebut.
Pada kutipan selanjutnya, “hayoo… ikut kami ke kapal.  Kalian akan hidup enak di sana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Balada 2)”.  Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia adalah individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik. Dalam kutipan tersebut menggambarkan dimana manusia tersebut berusaha merayu gadis untuk ikut bersamanya, dan ia menjamin kehidupan yang layak untuk gadis itu demi memenuhi nafsunya.
Pada kutipan “Lepaskan.. Tuan.. Lepaskan. Saya tidak mau ikut. Tolong lepaskan! (Gadis 1)”. Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia tersebut mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Kutipan tersebut menggambarkan bahwa gadis tersebut memutuskan tidak mau  ikut dengan balada, walaupun balada sudah merayunya dengan menjamin kehidupan yang layak.
Pada kutipan “Kurang ajar! Kami tidak serendah itu bajingan, siapa sudi menjadi pemuas setan bejad itu. Kalian Balada kurang ajar! Lepaskan! (Peremuan 1)”. Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena manusia tersebut mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. “(menampar lalu mengarahkan moncong senjata) apa kau memilih mati? (Balada 2)” dan “ Iblis! Lebih baik aku mati dari pada menjadi pemuas kafir seperti kalian. (Balada 2 memuntahkan tembaknya. Peremuan 1 mati seketika bersimbah darah. Perempuan-perempuan dan orang tua menjerit histeris) (perempuan 1)” pada kutipan “Balada 2 dan perempuan 1) terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena manusia tersebut mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Kutipan tersebut menggambarkan dimana manusia tersebut tetap berpegagangan tangguh dengan keputusannya walaupun ia tahu, bahwa ia akan mati.
Kemudian, pada kutipan “Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang tiba-tiba letupan senjata Belade 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencengkram) (Bak)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena manusia merupakan mahluk yang memiliki tenaga dalam menggerakkan hidupnya dalam memenuhi kebutuhannya, dan mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Kutipan tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut akan melakukan berbgai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Walaupun ia mengetahui bahwa itu akan mengancam hidup atau nyawanya.
Pada kutipan “Umak… bak… jangan mati.. biarlah aku yang mati Bak..Bak jangan mati! (Gadis 2)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia. Karena, manusia tersebut mampu mengontrol dan menentukan nasibnya. “Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung pnjang itu tidak akan berani lagi menggangu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangun dusun ini lagi. (Lelaki 1)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dapat dilihat bahwa manusia tersebut dapat mengendalikan dan melibatkan dirinya untuk mewujudkan suatu keinginannya.
Selanjutnya, Nilai hakikat karya manusia, dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas. Salah satu aktivitas itu mewujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja atau karya. Berkarya mengandung arti melaksanakan sesuatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia bersangkutan. Pada Naskah Drama Asal Mula Nama Dusun Mandiangin Oleh RD Kedum, tidak ditemukan unsur-unsur nilai hakikat karya manusia.
Kemudian, Nilai Hakikat  Kedudukan Manusia dalam Ruang dan waktu adalah suatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensi ruang, dimensi waktu dan dimensi manusia. Berdasarkan dimensi ruang, suatu peristiwa memiliki batasan-batasan tertentu. Dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu.
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD kedum terdapat nilai sosial di dalamnya, yaitu nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu. Dapat kita lihat pada kutipan “hayoo… ikut kami ke kapal.  Kalian akan hidup enak di sana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Balada 2)”. Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, karena dimana manusia tersebut dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu. Kutipan tersebut menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang akan datang atau di masa yang akan datang, dan dimana manusia tersebut menjadi objek atau subjeknya.
Pada kutipan “Hei perempuan, apakah kalian ingin mati juga seperti perempuan ini? Dan kalian orang tua. Apakah kalian juga perlu kami matikan pula. Buat saja anak perempuan banyak-banyak, besarkan, rawat agar cantik. Lalu serahkan kepada kami. Hidup kalian akan senang(Balada 1). Dan “ah, kau juga lelaki yang tidak tahu diri. Sudah dibilang buat ajaanak sebanyak-banyaknya. Kau bisa buat yang lebih cantik lagi dari dia. Kami akan berikan hadiah untukmu. Kamu akan hidup senang. (tertawa puas) (Balada 3)” Pada kutipan Balada 1 dan Balada 3 tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, karena dimana manusia tersebut dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu. Kutipan tersebut menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang akan datang atau di masa yang akan datang, dan dimana manusia tersebut menjadi objek atau subjeknya.
Pada kutipan “sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini?” (lelaki 2). Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu. Dimana manusia tersebut berkumpul disuatu tempat daalm waktu yang bersamaan dan adanya interaksi dan terjadinya berbagai peristiwa dan kejadian.
Selanjutnya, nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar adalah manusia hidup pasti ada hubungannya dengan alam sekitarnya. Pada awalnya manusia mencoba mengenal alam sekitarnya, kemudian barulah beruaha menyesuaikan dirinya. Dalam kaitannya dengan alam, terdapat nilai budaya yang menganggap bahwa alam merupakan suatu yang sangat dasyat, sehingga manusia harus tunduk dan menyerah pada kemauan alam. Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD Kedum terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dapat dilihat dari kutipan “mungkin dia setan dari sungai Rupit, kawan. Mari kita tembak serentak (terdengar suara letupan bertubi-tubi) (Balada 3)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar karena manusia tersebut menganggap bahwa alam merupakan suatu yang sangat dasyat.
Dan yang terakhir adalah nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yaitu lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya. Manusia yang berpedoman akan hal ini sangat tergantung kepada sesamanya dan dalam usaha memelihara hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD kedum, terdapat nilai hubungan manusia dengan sesama. Dapat dilihta dari kutipan “Tuan, dia adalah anak kami satu-satunya. Tolong Tuan jangan bawa dia pergi. Kasihan kami Tuan. (Bak)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Dimana manusia tersebut memohon kepada orang lain, untuk mengasihianinya. “Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang tiba-tiba letupan senjata Belade 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencengkram) (Bak)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia adalah mahluk sosial yang pastinya membutuhkan orang lain dan saling tolong menolong. Dan pada kutipan tersebut terlihat bahwa seseorang sedang berusaha untuk menolong nyawa orang lain. 
Pada kutipan “Hei balada kalian sangat keterlauan, sudah berapa perempuan di dusun ini kalian culik. Kalian memang biadab, dak beutak. Hiaaaatttt! (Tiba-tiba kapal balada diangkatnya tinggi-tinggi. Balada 1, Balada 2, dan Balada 3 serentak menembakkan senjata kearah Lelaki 1. (tetapi selalu mental)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Manusia merupakan mahluk sosial yang saling tolong menolong, dapat dilihat dari kutipan tersebut bahwa seseorang berusaha menyelamatkan nyawa orang lain dan membuat suatu tempat menjadi lebih baik dan aman untuk di tempati.
Selanjutnya, pada kutipan “terimakasih kuyung sudah menyelamatkan kami (diikuti semua penduduk dengan suka cita) (gadis 3)”  pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia tersebut adalah mahluk sosial yang saling berhubungan, saling tolong menolong, dan memiliki rasa terimaksih karena sudah diselamatkan oleh orang lain. “Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung pnjang itu tidak akan berani lagi menggangu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangun dusun ini lagi. (Lelaki 1)”pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama karena adanya rasa kepedulian antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
 “sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini?” (lelaki 2). Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dapat kita lihat dari kutipan tersebut bahawasannya segala Sesuatu jika dilakukan secara bersama-sama maka hasilnya akan maksimal.
Dan pada kutipan “ (Koor) Setuju!! Mulai sekarang, kita namakan talang ini menjadi dusun Mandiangin dengan pemimpin kita yang hebat Lanang Mandiangin. (Lelaki 1 diangkat dan diarak keluar panggung dengan gembira. Musik menghentak. Panggung sepi kembali) (Penduduk)” pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana dapat kita lihat dari kutipan tersebut bahwasannya seluruh penduduk bersmusyawarah untuk menamakan dusunnya tersebut menjadi dudun Mandiangin dengan kesepakatan bersama.


Kesimpulan

Pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD Kedum, terdapat nilai sosial di dalamnya. Ada nilai hakikat hidup manusia yang menujukan bahwa manusia adalah mahluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, manusia merupakan mahluk yang memiliki tenaga dalam menggerakkan hidupnya dalam memenuhi kebutuhannya, dan mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya, dan dimana manusia adalah individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik.
Kemudian terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu yang menunjukkan bahwa manusia tersebut dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu. Pada naskah drama tersebut terdapat juga nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar yang menunjukkan bahwa manusia tersebut menganggap bahwa alam merupakan suatu yang sangat dasyat.
Dan terdapat juga nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama yang menunjukkan bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang saling tolong menolong dan pastinya membutuhkan orang lain.
Namun, pada naskah drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin” Oleh RD kedum, tidak ditemukan unsur-unsur  nilai sosial hakikat karya manusia.


Daftar Pustaka

Endaswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: CAPS.
Sitohang, Rita Marsita Doran. 2015. Analisis Nilai Sosial Kumpulan Puisi
Membaca Diri Karya Gol A Gong. [Skripsi]. Lubuklinggau: STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
Supriyansah. 2018. Nilai Sosial Dalam Kumpulan Cerpen Sakinah Bersamamu
Karya Asma Nadia. [Skripsi]. Lubuklinggau: STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU.

Lampiran

Tabel Analisis Nilai Sosial Naskah Drama “Asal Mula Nama Dusun Mandiangin”
(Mitos masyarakat Mandiangin Kab.Muratara) Oleh RD Kedum

Tabel 1.1 Analisis Nilai Sosial
No. Judul Naskah Kode & Kutipan Nilai Hakikat Hidup Manusia Nilai Hakikat Karya Manusia Nilai Hakikat Kedudukan Manusia Dengan Ruang dan Waktu Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Sesama Ket
1



Asal Mula Nama Dusun Mandiangin


Tabel 1.2 Tabel Analisis Nilai Hakikat Hidup Manusia
No Judul Kode & Kutipan Hasil analisis nilai hakikat hidup manusia keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 001“(Tertawa) Hayoo… bawa dan kumpulkan semua gadis desa ini. Masukan ke dalam kapal. Kalau mereka tidak mau paksa. Ayoo bawa.. bawa perempuan-perempuan ini” (Balada 1)





002”hayoo… ikut kami ke kapal.  Kalian akan hidup enak di sana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Balada 2)”.



003“Lepaskan.. Tuan.. Lepaskan. Saya tidak mau ikut. Tolong lepaskan! (Gadis 1)”.











004” “Kurang ajar! Kami tidak serendah itu bajingan, siapa sudi menjadi pemuas setan bejad itu. Kalian Balada kurang ajar! Lepaskan! (Peremuan 1)”.

005”(menampar lalu mengarahkan moncong senjata) apa kau memilih mati? (Balada 2)” dan “ Iblis! Lebih baik aku mati dari pada menjadi pemuas kafir seperti kalian. (Balada 2 memuntahkan tembaknya. Peremuan 1 mati seketika bersimbah darah. Perempuan-perempuan dan orang tua menjerit histeris) (perempuan 1)”

006”Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang tiba-tiba letupan senjata Belade 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencengkram) (Bak)”





007”Umak… bak… jangan mati.. biarlah aku yang mati Bak..Bak jangan mati! (Gadis 2)”

 008“Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung pnjang itu tidak akan berani lagi menggangu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangun dusun ini lagi. (Lelaki 1)”
pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia adalah mahluk Tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan dimana manusia tersebut melakukan segala sesuatu dengan memaksa orang lain, mengikuti hawa nasfunya yang tinggi tanpa memikirkan orang lain dan tanpa memikirkan resiko dari tindakannya tersebut. (001)

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia adalah individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik. Dalam kutipan tersebut menggambarkan dimana manusia tersebut berusaha merayu gadis untuk ikut bersamanya, dan ia menjamin kehidupan yang layak untuk gadis itu demi memenuhi nafsunya. (002)

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia tersebut mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Kutipan tersebut menggambarkan bahwa gadis tersebut memutuskan tidak mau  ikut dengan balada, walaupun balada sudah merayunya dengan menjamin kehidupan yang layak. (003)

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena manusia tersebut mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. (004)


pada kutipan “Balada 2 dan perempuan 1) terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena manusia tersebut mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Kutipan tersebut menggambarkan dimana manusia tersebut tetap berpegagangan tangguh dengan keputusannya walaupun ia tahu, bahwa ia akan mati.










pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, karena manusia merupakan mahluk yang memiliki tenaga dalam menggerakkan hidupnya dalam memenuhi kebutuhannya, dan mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif, mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya. Kutipan tersebut menggambarkan bahwa manusia tersebut akan melakukan berbgai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Walaupun ia mengetahui bahwa itu akan mengancam hidup atau nyawanya. (006)

pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia. Karena, manusia tersebut mampu mengontrol dan menentukan nasibnya. (007)

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dapat dilihat bahwa manusia tersebut dapat mengendalikan dan melibatkan dirinya untuk mewujudkan suatu keinginannya. (008)



Tabel 1.3 Tabel Analisis Nilai Hakikat Karya Manusia
No Judul Kode & kutipan Hasil analisis nilai hakikat karya manusia Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin Tidak ada Tidak ada Pada Naskah Drama Asal Mula Nama Dusun Mandiangin Oleh RD Kedum, tidak ditemukan unsur-unsur nilai hakikat karya manusia.


Tabel 1.4 Tabel Analisis Nilai Hakikat Kedudukan Manusia Dalam Ruang dan Waktu

No Judul Kode &Kutipan Hasil analisis nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 009”hayoo… ikut kami ke kapal.  Kalian akan hidup enak di sana. Kami akan menjadi pemuas kalian. Kalian akan kami beri pakaian yang indah makan enak, bukan hidup disini, banyak nyamuk dan dingin (Balada 2)”.




010”Hei perempuan, apakah kalian ingin mati juga seperti perempuan ini? Dan kalian orang tua. Apakah kalian juga perlu kami matikan pula. Buat saja anak perempuan banyak-banyak, besarkan, rawat agar cantik. Lalu serahkan kepada kami. Hidup kalian akan senang(Balada 1).

011“ah, kau juga lelaki yang tidak tahu diri. Sudah dibilang buat ajaanak sebanyak-banyaknya. Kau bisa buat yang lebih cantik lagi dari dia. Kami akan berikan hadiah untukmu. Kamu akan hidup senang. (tertawa puas) (Balada 3)”



012”sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini?” (lelaki 2).

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, karena dimana manusia tersebut dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu. Kutipan tersebut menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang akan datang atau di masa yang akan datang, dan dimana manusia tersebut menjadi objek atau subjeknya. (009)

Pada kutipan Balada 1 dan Balada 3 tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, karena dimana manusia tersebut dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu. Kutipan tersebut menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang akan datang atau di masa yang akan datang, dan dimana manusia tersebut menjadi objek atau subjeknya.  (010)




Pada kutipan Balada 1 dan Balada 3 tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, karena dimana manusia tersebut dalam satu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau kejadian, pada waktu bersamaan dan berdasarkan dimensi waktu, manusia menjadi objek atau subjek dari peristiwa itu. Kutipan tersebut menggambarkan suatu peristiwa atau kejadian yang akan datang atau di masa yang akan datang, dan dimana manusia tersebut menjadi objek atau subjeknya. (011)

Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu. Dimana manusia tersebut berkumpul disuatu tempat daalm waktu yang bersamaan dan adanya interaksi dan terjadinya berbagai peristiwa dan kejadian. (012) Sama dengan kutipan 002 pada nilai hakikat hidup manusia. (009)

Tabel 1.5 Tabel Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Dengan Alam Sekitar
No Judul Kode & kutipan Hasil analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan dengan alam sekitar Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 013 “mungkin dia setan dari sungai Rupit, kawan. Mari kita tembak serentak (terdengar suara letupan bertubi-tubi) (Balada 3)”.
pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar karena manusia tersebut menganggap bahwa alam merupakan suatu yang sangat dasyat. (013)

Tabel 1.6 Tabel Analisis Nilai Hakikat Hubungan Manusia Sesama
No Judul Kode & kutipan Hasil analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama Keterangan
1 Asal Mula Nama Dusun Mandiangin 014 “Tuan, dia adalah anak kami satu-satunya. Tolong Tuan jangan bawa dia pergi. Kasihan kami Tuan. (Bak)”.

015” “Belade! Sekali lagi ngah nyakiti anakku, kubunuh kalian (hendak mengayunkan parang tiba-tiba letupan senjata Belade 3 persis ditembakkan ke dadanya. Bak pun tumbang bersimbah darah. Suasana makin mencengkram) (Bak)”

016” “Hei balada kalian sangat keterlauan, sudah berapa perempuan di dusun ini kalian culik. Kalian memang biadab, dak beutak. Hiaaaatttt! (Tiba-tiba kapal balada diangkatnya tinggi-tinggi. Balada 1, Balada 2, dan Balada 3 serentak menembakkan senjata kearah Lelaki 1. (tetapi selalu mental)”

017”terimakasih kuyung sudah menyelamatkan kami (diikuti semua penduduk dengan suka cita) (gadis 3)”





018“Sudahlah sanak. Talang kita sudah aman. Orang hidung pnjang itu tidak akan berani lagi menggangu gadis dusun ini. Kalau masih ada yang berani, akan kupatahkan leher mereka. Kuburkan yang mati. Kita bangun dusun ini lagi. (Lelaki 1)”


019“sanak, talang kita ini butuh pemimpin. Izinkan kami menunjuk sanak memimpin Talang ini, melindungi kami. Lalu, apa nama yang pas untuk Talang ini?” (lelaki 2).

020“(Koor) Setuju!! Mulai sekarang, kita namakan talang ini menjadi dusun Mandiangin dengan pemimpin kita yang hebat Lanang Mandiangin. (Lelaki 1 diangkat dan diarak keluar panggung dengan gembira. Musik menghentak. Panggung sepi kembali) (Penduduk)”

pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Dimana manusia tersebut memohon kepada orang lain, untuk mengasihianinya. (014)

pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia adalah mahluk sosial yang pastinya membutuhkan orang lain dan saling tolong menolong. Dan pada kutipan tersebut terlihat bahwa seseorang sedang berusaha untuk menolong nyawa orang lain.  (015)





pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama. Manusia merupakan mahluk sosial yang saling tolong menolong, dapat dilihat dari kutipan tersebut bahwa seseorang berusaha menyelamatkan nyawa orang lain dan membuat suatu tempat menjadi lebih baik dan aman untuk di tempati. (016)









pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana manusia tersebut adalah mahluk sosial yang saling berhubungan, saling tolong menolong, dan memiliki rasa terimaksih karena sudah diselamatkan oleh orang lain. (017)

pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama karena adanya rasa kepedulian antara manusia yang satu dengan yang lainnya. (018)













Pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dapat kita lihat dari kutipan tersebut bahawasannya segala Sesuatu jika dilakukan secara bersama-sama maka hasilnya akan maksimal. (019)




pada kutipan tersebut terdapat nilai hakikat hubungan manusia dengan sesama, dimana dapat kita lihat dari kutipan tersebut bahwasannya seluruh penduduk bersmusyawarah untuk menamakan dusunnya tersebut menjadi dudun Mandiangin dengan kesepakatan bersama. (020)











Sama dengan kutipan 006 pada nilai hakikat hidup manusia (015)


















































Sama dengan kutipan 008 pada nilai hakikat hidup manusia(018)




















Sama dengan kutipan 012 pada nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (019)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah ke-pgri-an hubungan pgri secara vertikal dan horizontal

BAB I PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal ? 2. Bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal ? 3. Bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat ? 4. Bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) ? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal . 2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat. 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini hanya membahas mengenai kerjasama PGRI secara vertikal, kerjasama PGRI secara horizontal, hubungan PGRI dengan pemerintah pusat serta membahas mengenai hubungan luar negeri dengan EI (Educational International). E. Man

Makalah Perkembangan Peserta Didik Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karir, Kehidupan Berkeleuarga dan Penyesuaian Diri Remaja

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier,Kehidupan Berkeluarga dan Penyesuaian Diri Remaja”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Kami harap makalah perkembangan perserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan

Makalah Teori Sastra Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi,Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Diharap makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapa