Langsung ke konten utama

Essay Nilai Sosial dalam Naskah Drama Tradisional “Dayang Ringkek” (Mitos masyarakat dusun semeteh Musi Rawas dan Air Balui Musi Banyu Asin) Karya RD Kedum Oleh Sinah

Analisis Nilai Sosial dalam Naskah Drama Tradisional “Dayang Ringkek”
(Mitos masyarakat dusun semeteh Musi Rawas dan Air Balui Musi Banyu Asin)
Karya RD Kedum
Oleh Sinah


Menurut Haminah (2007)  analisis adalah penguraian karya sastra terinci atas unsur-unsurnya dan pertalian antara unsur-unsur itu. Analisis adalah langkah penting di dalam kritik kesustraan untuk memehami maksud dan susunan karya sastra tertentu.
Selanjutnya, Budiono (2005:42) menyatakan analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatau untuk digolongkan dan dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitanya dan ditaksir maknanya.
Menurut Sulaiman (2010:96) Menyatakan Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan dan karangan) untuk mendapatkan fakta yang tepat(asal usul, sebab, penyebab sebenarnya). (Ali 2005:400), Menganalisis merupakan penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antara bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Dan (Surayin, 2001:10), Analisis merupakan usaha untuk menggambarkan pola-pola secara konsisten dalam data sehingga hasil analisis dapat dipelajari dan diterjemahkan serta diartikan.
 Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menganalisis adalah suatu kegiatan menguraikan suatu pokok dan juga pemecahan terhadap suatu masalah yang tersirat dalam suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya). Dan ilmu yang memeriksa secara mendalam serta untuk mengetahui sesuatu keadaan yang sebenarnya.
Menurut Rahmanto dan Adji (2007:74), naskah drama adalah bentuk atau rencana tertulis dari cerita drama. Naskah drama mempunyai ciri khusus, yaitu memuat adanya dialog-dialog tokoh dan aturan-aturan pentas dan penuntun akting pemain yang disebut dengan teks samping. Biasanya dialog ditulis dengan huruf tegak, sementara teks samping ditulis dengan huruf miring.
Apabila kita membaca sebuah naskah drama, melalui alur cerita yang berbentuk dialog, sikap dan tingkah laku tokoh-tokohnya, kita dapat memetik nilai-nilai atau mengambil hikmah dari pesan-pesan yang disampaikan atau diamatkan oleh pengarang lakon. Jenis dan wujud nilai-nilai yang terdapat dalam lakon-lakon drama menyangkut seluruh persoalan harkat dan martabat manusia. Dalam menyampaikan nilai-nilai ada dua bentuk yaitu secara langsung dan tidak langsung.

Pengertian nilai sosial adalah nilai yang di anut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dinggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Menurut Efendi (2011:31) mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Suewito (2006:21) beberapa sosiolog memberikan pendapat tentang nilai sosial, yaitu:
a. Young, merumuskan bahwa nilai sosial ini adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering tidak di dasari tentang apa yang sebenarnya penting.
b. Green, merumuskan bahwa nilai sosial adalah esadaran yang secara relatif berlangsung dan disertai dengan emosi terhadap objek, ide, dan orang-perorangan.
c. Stile, merumuskan bahwa nilai sosial adalah petunjuk-petunjuk umum yang telah berlansung lama yang mengarahakan tingkah laku, dn kepasan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa nilai sosial adalah suatu Nilai yang dianut atau pandangan yang di anggap baik dan benar oleh suatu lingkungan masyarakat yang kemudian menjadi pedoman.
Menurut Kluchon dalam Elly (2011:31) Nilai-nilai sosial meliputi beberapa masalah pokok yaitu:
Nilai hakikat hidup manusia adalah bahwa manusia yang menentukan individu baginya manusia ada untuk masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan segalanya, hal itu artinya bahwa manusia adalah bagian dari masyarakat. Ia hidup dalam masyarakat tetapi bisa mengarahkan masyarakat sesuai dengan keinginanya. Penilaian manusia terhadap suatu hal sangat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman akan masalah hidup. Tingkat pemahaman itu umunya menyangkut berbagai aspek kehidupan, aspek politik, aspek sosial dan aspek ekonomi yang menyangkut kebutuhan manusia.
Ada orang yang berpendapat bahwa hidup itu buruk dan penuh dengan penderitaan yang dihadapi. Ada juga orang yang mengatakan bahwa kehidupan itu baik, menyenagkan dan penuh kegembiraan. Berbeda pandangan meungenai makna hidup sebagai perilaku yang berbentuk menyikapi masalah hidup. Bagi orang yang menilai bahwa hidup itu buruk, ada kemukinan tindaknya melalui hubungan sosialnya dengan sesama menjadi buruk karena ia merasa kecil hati dan merasa sebagai orang yang tidak diterima orang lain. Kemukinan manusia harus berupaya memperbaiki hidupnya.
Adapun manusia yang mengatakan atau menilai hidup ini baik maka berkuensinya dari nilai hidup seperti, manusia yang mempunyai sifat optimis sehingga tidak berkecil hati. Dan penuh percaya diri yang melanjutinya dapat menunjang produktif yang tinggi. Kemudia manusia yang menjadi malas bekerja karena ia berfikir untuk apa bekerja karena hidupnya lebih baik. Manusia jenis ini tidak berusaha melihat kemukinan lain, akibatnya hidup dijalaninya menjadi statis.
Pada naska drama “Dayang Ringkek” oleh RD Kedum, terdapat  nilai hakikat hidup manusia yang dapat dilihat dari kutipan dialog pada naska drama tersebut, yaitu “ kurang ajar! ilmu apa yang dimilki oleh orang dusun Semeteh ini “. Pada kutipan dialog tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia adalah makhluk tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia  yang terkadang bertindak mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi, mesti harus memaksa kehendak dan tidak berfikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukan.,
Selanjutnya, pada kutipan ini juga terdapat nilai hakikat hidup manusia, “Aku belum kalah, Ali Kundi. Aku akan mengaku kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semete sanggup mengadakan sambel sebnyak orang dusun Balui (tertawa)”. Dimana pada  kutipan tersebut menunjukan manusia adalah makhluk tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dalam kutipan tersebut menggambarkan manusia yang terkadang bertindak mengikuti hawa nafsu saja dalam menggerakkan hidupnya untuk memenuhi, mesti harus memaksa kehendak dan tidak berfikir panjang tentang akibat dari suatu tindakan yang dilakukan.,

Pada kutipan “kalau begitu, jadilah kau istriku”. Dimana pada  kutipan tersebut menunjukan manusia adalah makhluk tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, pada kutipan tersebut menggambarkan nilai hakikat hidup manusia karena kata jadilah memiliki makna memaksaka keinginan untuk mendapatkan apa yang diinginkanya. Dan memiliki tekad yang kuat untuk mendapatkan keinginan tersebut.
Terdapat pada kutipan “ Aku belum kalah, Dayang Ringkek. Kalian jangan sombong kalau belum sanggup memenuhi syarat kedua”. Dimana pada  kutipan tersebut menunjukan manusia adalah makhluk tuhan yang mengandung kemungkinan baik dan buruk dalam hidupnya, dari kutipan Bujang Balui tersebut menggambarkan nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah memiliki makna sifat yang pantang menyerah  dan kata jangan sombong  memiliki makna  menentang dan apapun yang ia lakukan harus terpenuhi.
Selanjutnya Nilai hakikat karya manusia Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas salah satunya aktifitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja atau dalam berkarya. Berkerja atau berkarya mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya sendiri yang akan dinikmati oleh manusia yang bersangkutan. Dalam perjalanan sejarah kemnusiaan berkerja sering dipahami sebatas tindakan-tindakan untuk mencari keuntungan material sehingga seseorang akan dikatakan berkerja ketika menghasilkan uang dan akan dikatakan tidak bekerja ketika perbuatan mereka tidak menghasilkan uang. Hal ini berbeda dengan apa yang diajarkan oleh agama bahwa bekerja ditujukan kepada  tuhan tanpa mengharapkan keuntungan pribada.
Hakikat karya manusia, dalam kehidupan manusia adalah kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang berorientasinya masih berpusat pada materi. Untuk memenuhi hal tersebut, maka manusia akan menggunakan berbagai macam cara dikemungkinan untuk dilakukan. Bahkan ada pula yang sampai membatasi cara-cara pada yang sebenarnya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat atau etika hokum agama yang dianutnya. Maka kedua nilai itu yangmenganggap bahwa karya itu untuk memberikan sesuatu kedudukan yang penuh dengan kehormatan dalam masyarakat.
Pada naskah drama ”Dayang Ringkek” oleh RD Kedum ditemukan unsur-unsur nilai hakikat karya manusia adalah bahwa manusia memiliki kreatifita untuk menghasilkan sebuah karya yang dihasilkannya, yang dapat dilihat dari dari kutipan dialog pada naskah drama tersebut, yaitu “ aku akan mengakui kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semeteh sanggup mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui (tertawa)”. pada  kutipan Bujang Balui tersebut menggambarkan nilai hakikat karya manusia dari kata mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui yang memiliki makna manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya yang dibuat untuk memenuhi persyaratan tersebut harus diadakan dengan gotong royong.

Nilai hakikat hubungan manusia dalam ruang dan waktu adalah Sesuatu kejadian dapat diamati berdasarkan dimensinya dalam ruang dan waktu dimensi manusia, berdasarkan dimensinya ruang dan waktu peristiwa memiliki batas-batas tertentu. Dalam suatu ruang akan berlangsung berbagai peristiwa atau menjadi objek atau subjek dari peristiwa tersebut. Berdasarkan dimensi waktu, sesuatu yang peristiwa merupakan proses artinya peristiwa tersebut mengalami perubahan sejalan dengan waktu itu ada dan terus berjalan dan dimanfaatkanoleh siapapun orang yang memiliki kesadaran bahwa waktu terus berjalan. Jdi hanya manusia yang dapat memanfaatkan waktu dan dapat mengalami perubahan kearah yang lebih baik. Hakikat hidup pada masyarakat yang memandang pentingnya berorientasi pada ruang dan waktu, ada tiga kemungkinan nilai yang berkembang adalah:
1. Berorientasi pada masa lampau, yang memandang kehidupan masa lampau lebih baiksehingga dalam bertingkah laku dan mengambil keputusan berdasarkan kehidupan masa lalu.
2. Nilai yang berorientasi pada masa kini maksudnya adalah masyarakat yang menganut nilai ini akan berfiikir sempit, karena tidak peduli pada kehidupan masa lampau maupun dimasa mendatang.
3. Masyarakat yang memiliki nilai berorientasi pada masa depan, sehingga manusia dalam menjalani hidup diiringi dengan perencanaan.
Pada naskah drama “Dayang Ringkek” oleh RD Kedum, terdapat nilai hakikat hubungan manusia dalam ruang dan waktu adalah manusia harus berorientasi pada masa lampau, masal kini dan masa yang akan dating,  dapat dilihat dari kutipan dialog pada naska drama

 “ syarat apa dayang Rinkek calon biniku yang cantik? Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan”.

 Pada kutipan Bujang Balui menggambarkan nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu dari kata Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan  yang memiliki makna masyarakat yang masih mengikuti tradisi lama yang masih dilakukan orang dengan sesuai kepercayaan atau tradisinya.
Terdapat pada kutipan “jika syarat kedua ini terpenuhi maka seperti yang disampaikan putriku, kau harus angkat kaki dari sini (tegas)”. terdapat nilai hakikat hubungan manusia dalam ruang dan waktu adalah manusia harus berorientasi pada masa lampau, masal kini dan masa yang akan dating, dari kutipan Ali Kundi mengambarkan nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu dari kata kau harus angkat kaki dari sini (tegas) yang memiliki makna Dayang Ringkek harus menjahui Bujang Balui yang memaska menikahinya tersebut agar dayang ringkek selamat dari incaran bujang balui tersebut, sehingga dayang ringkek dapat mementukan kekasih hatinya sendiri tanpa paksaan dari orang lain.
Nilai hakikat hubungan maanusia dengan alam sekitar adalah Manusia hidup itu pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan atau alam sekitar. Pada awalnya manusia mencoba mengenal alam sekitarnya, kemudian barulah berusaha menyesuaikan dirinya, dalam kaitannya dengan hubungan manusia dengan alam, terdapat nilai berbudaya yang menggangap bahwa alam merupakan suatu yang dahsyat, sehingga manusia harus tunduk dan menyerah pada kemauan alam. Relavan ini muncul karena kesadaranku bahwa diri manusia hanya merupakan bagian terkecil, lemah dan tak berdaya, sedangkan alam mempunyai kekuatan dan kuasa yang maha dahsyat. Sehingga tidak ada seorang yan mampu menguasai dan menaklukan kekuasaan alam.
  Pada naskah drama “dayang ringkek” oleh RD kedum  “kaki orang sesudunmu sudah kami cuci semua dengan air mudah ini. Bahkan lihatlah, air kelapa-kelapa ini telah menjadi sungai”. Dari kutipan penduduk 1 memggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar. Dapat dikatakan sebagai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, karena manusia hidup itu pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan atau alam sekitar. Hal ini dapat ditunjukkan dari kutipan “air kelapa ini telah menjadi sungai” Yang memiliki makna bahwa manusia memandang alam sebagai sesuatu yang di taklukan manusia itu sendiri.
Nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya adalah mengatakan bahwa dalam membuat keputusan hendaknya harus berorientasi bersamanya, menilai tinggi dengan kerja sama dengan orang laintanpa meremehkan kualitas individu dan tanpa menhindari tanggung jawab sendiri. Ada kebudayaan-kebudayaan yang mementingkan hubungan vertical antara manusia dengan sesamanya. Dalam pola kelakuannya manusia yang hidup dalam pola tersebut akan berpedoman kepada tokoh-tokoh pemimpin, orang-orang senior atau atasannya.
Nilai yang berikutnya lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya manusia yang berpedoman pada hal ini sangat tergantung kepada sesamanya dan dalam usaha memelihara hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
Ada juga manusia yang lebih mementingkan indivualisme yang menilai tinggi anggapan bahwa manusia itu harus berdiri sendiri dalam hidupnya dan sebisa mungkin mencapai tujuan tanpa bantuan dai orang lain. Manusia memang merupakan makhluk individu, namun demikian ia tida bisa hidup sendiri. Manusia hidup keterpautan dengan sesamanya. Dalam hidup masyrakat setiap individu menempati kedudukan (status) tertentu. Selain itu, dengan adanya kesadaran diri, terdapat pula kesadaran social pada manusia..
Pada naskah drama “Dayang Ringkek” oleh RD Kedum, Nilai hubungan dengan sesamanya ini lebih mementingkan hubungan horizontal antara manusia dengan sesamanya manusia yang berpedoman pada hal ini sangat tergantung kepada sesamanya dan dalam usaha memelihara hubungan baik dengan orang-orang di sekitarnya.
 terdapat nilai hakikat manusia degan sesamanya yang dapat di lihat dari kutipan dialog “ benar! Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui”. dari kutipan Penduduk 1 menggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya dari kata Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui  yang memiliki makna dimana penduduk ini menjaga hubungan baik dengan Bujang Ringkek agar masyarakat Semeteh hidup dengan damai.
Selanjutnya, “ tidak bujang balui. Kau akui saja kalau kau kalah”. dari kutipan dayang ringkek  menggambarkan nilai  hakikat hubungan manusia  dengan sesamanya  dari kata  kau akui saja kalau kau kalah itu sendiri memiliki makna dimana dayang ringkek  berusaha menjaga hubungan  baik dengan sesamanya.
Pada kutipan “Baiklah Bujang Balui. Kami akan penuhi syarat ke dua. Tapi kau harus berjanji”. Dari kutipan Dayang Ringkek menggambarkan nilai hakikat hubungan maanusia dengan sesamanya dari kata . baiklah Bujang Balui yang memiliki makna manusia menjaga hubungan baik dengan sesamanya dimana Dayang Ringkek akan memenihi syarat dari Bujang Balui agar tidak memaksa kehendaknya.Pada kutipan  “  tidak! Aku hanya ingin jika syarat ke dua terpenuhi pergilah  kau jauh-jauh  dan jangan  pernah mengijakkan kaki ladi di dusun sini ”. Dari kutipan dayang ringkek menggambarkan  nilai hakikat hubungan manusia dengan  sesamanya dari kata pergilah  kau jauh-jauh  dan jangan  pernah
mengijakkan kaki lagi di dusun sini  itu sendiri  memiliki makna dimana dayang ringkek ingin menjaga hubungan baik dengan bujang balui  agar  tidak terjadi  perselisihan antara sesama






Simpulan

Setelah dilakukan analisis terhadap nilai-nilai sosial yang terdapat dalam Naskah drama Dayang Ringkek oleh RD.Kedum, cerita ini mengandung nilai sosial yang mempunyai aspek- aspek yaitu (1) Nilai hakikat hidup manusia (2) nilai hakikat karya manusia (3) nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (4) nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar (5) nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya. Hal tersebut sebagaimana yang telah disebutkan oleh  Kluchon dalam buku Elly, (2011: 31).
Dengan demikian nilai-nilai sosial yang terdapat pada naskah “dayang ringkek” oleh RD kedum drama ini dapat dijadikan pedoman bagi pembacanya. Berdasarkan pernyataan di atas sudah sewajarnya naskah drama ini dibaca oleh generasi sekarang untuk dipahami nilai-nilai sosial yang ada di dalamnya..
















Daftar Pustaka

Pitasari, Lian. 2018. Nilai Sosial Dalam Novel, Ibu, Doa Yang Hilang Karya Bagas d. Bawano. Skripsi: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Supriyansyah. 2018. Nilai Sosial Dalam Kumpulan Cerpen “Sakinah Bersamamu” karya Asma Nadia. Skripsi: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
Kurniati, 2018. Nilai Sosial Dalam Novel “Jiwa Yang Sanggup Meredam Gempa” Karya Raditya Nugi. Skripsi: STKIP-PGRI Lubuklinggau.
















LAMPIRAN

Tabel  Analisis Nilai Sosial Dalam Naskah “Dayang Ringkek”
(Mitos masyarakat dusun Semeteh Musi Rawas dan Air Balui Musi Banyu Asin)
Oleh RD Kedum

No Judul naskah Kode dan kutipan Nilai hakikat hidup manusia Nilai hakikat karya manusia Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar Nilai hakikat hubungan manusai dengan sesamanya analisis Ket
1 Dayang Ringkek






Tabel 1.2 Analisis nilai hakikat hidup manusia
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat hidup manusia Ket
1 Dayang Ringkek 001 “ kurang ajar! ilmu apa yang dimilki oleh orang dusun Semeteh ini “ (Bujang balui)






Dari  kutipan dialog  tersebut terdapat nilai hakikat hidup manusia, dimana manusia harus memiliki sifat baik hati, tidak sombong dan jangan mengira bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang lebih, karena dengan memiliki sifat saling mengasihi dan saling menolong itu akan lebih ringan, masalah apapun yang sedang di hadapinya akan terselesaikan secara baik. Selain memiliki sifat tersebut  dapat dikatakan bahwa orang yang tidak memiliki prilaku yang baik, akan beranggapan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan diluar logika Dan mereka mengeluarkan amarah sehingga mengira bahwa orang dusun memiliki ilmu.
002  “Aku belum kalah, Ali Kundi. Aku akan mengaku kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semete sanggup mengadakan sambel sebnyak orang dusun Balui (tertawa)”. (Bujang balui) Dari kutipan Bujang Balui tersebut menggambarkan nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah ini memiliki makna sifat yang pantang menyerah dan tidak mau mengalah sebelum apa yang di inginkannya terwujud karena ali kundi disini sangat menginginkan dayang rinkek untuk menjadi istrinya. Kemudian tidak mau mengakukai kekalahannya bujang balui tersebut mengadakan persyaratan kedua karna ia menganggap lebih pintar dan tidak mungkin kalah.

003 “kalau begitu, jadilah kau istriku”. (hal 2) Dari kutipan Bujang Balui tersebut menggambarkan nilai hakikat hidup manusia karena kata jadilah memiliki makna memaksakan keinginan untuk mendapatkan apa yang diinginkanya. Dan memiliki takad yang kuat untuk mendapatkan keinginan tersebut.

004 “ Aku belum kalah, Dayang Ringkek. Kalian jangan sombong kalau belum sanggup memenuhi syarat kedua”. (hal 2) Dari kutipan Bujang Balui tersebut menggambarkan nilai hakikat hidup manusia karena kata aku belum kalah memiliki makna sifat yang pantang menyerah  dan kata jangan sombong  memiliki makna  menentang dan apapun yang ia lakukan harus terpenuhi




Tabel 1.3 Analisis Nilai hakikat karya Manusia
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat karya manusia Ket
1 Dayang Ringkek 005 “ aku akan mengakui kalah jika syarat kedua, yaitu warga dusun Semeteh sanggup mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui (tertawa)”. (hal 2)



Dari  pada  kutipan Bujang Balui tersebut menggambarkan nilai hakikat karya manusia dari kata mengadakan sambal sebanyak orang dusun Balui yang memiliki makna manusia sebagai gerak hidup untuk menghasilkan karya yang dibuat untuk memenuhi persyaratan tersebut harus diadakan dengan gotong royong. Hanya ditemukan nilai hakikat karya manusia pada kutipan 007 (hal 2)


Tabel 1.4 Analisis Nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu Ket
1 Dayang Ringkek 006 “ syarat apa dayang Rinkek calon biniku yang cantik? Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan”. (hal 2)

Pada kutipan Bujang Balui menggambarkan nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu dari kata Kau inginkan harta, emas, rumah, kebun. Sebutkan  yang memiliki makna masyarakat yang masih mengikuti tradisi lama yang masih dilakukan orang dengan sesuai kepercayaan atau tradisinya.



007 “ jika syarat kedua ini terpenuhi maka seperti yang disampaikan putriku, kau harus angkat kaki dari sini (tegas)”. (hal 2) Dari kutipan Ali Kundi mengambarkan nilai hakikat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu dari kata kau harus angkat kaki dari sini (tegas) yang memiliki makna Dayang Ringkek harus menjahui Bujang Balui yang memaska menikahinya tersebut agar dayang ringkek selamat dari incaran bujang balui tersebut, sehingga dayang ringkek dapat mementukan kekasih hatinya sendiri tanpa paksaan dari orang lain.

 Tabel 1.5 Analisis Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar Ket
1 Dayang Ringkek 008  “menjebak apa Bujang Balui ? kalau kau merasa memiliki ilmu tinggi, tidak mungkin satu syarat saja kau tak sanggup”. (hal 1)






Dari   dari kutipan dayang ringkek menggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar, dari kata kalau kau mera sa memiliki ilmu tinggi, bahwa makna yang terkandung  itu tersendiri dimana masyarakat menganggap Bujang Balui memiliki kekuatan

009 “kaki orang sesudunmu sudah kami cuci semua dengan air mudah ini. Bahkan lihatlah, air kelapa-kelapa ini telah menjadi sungai”. (hal 1) Dari kutipan penduduk 1 memggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar. Dari kata air kelapa ini telah menjadi sungai. Yang memiliki makna bahwa manusia memandang alam sebagai sesuatu yang di taklukan manusia itu sendiri.


 Tabel 1.6 Analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya
No Judul Naskah Kode dan kutipan Analisis nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya Ket
1 Dayang Ringkek 010 “ benar! Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui”. (hal 1)



Dari   dari kutipan Penduduk 1 menggambarkan nilai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya dari kata Bukankah syarat yang kau tawarkan sudah kami bayar, Bujang Balui  yang memiliki makna dimana penduduk ini menjaga hubungan baik dengan Bujang Ringkek agar masyarakat Semeteh hidup dengan damai.




011 “ tidak bujang balui. Kau akui saja kalau kau kalah” (hal 2)

dari kutipan dayang ringkek  menggambarkan nilai  hakikat hubungan manusia  dengan sesamanya  dari kata  kau akui saja kalau kau kalah itu sendiri memiliki makna dimana dayang ringkek  berusaha menjaga hubungan  baik dengan sesamanya.

012 “ Baiklah Bujang Balui. Kami akan penuhi syarat ke dua. Tapi kau harus berjanji”. (hal 2) Dari kutipan Dayang Ringkek menggambarkan nilai hakikat hubungan maanusia dengan sesamanya dari kata . baiklah Bujang Balui yang memiliki makna manusia menjaga hubungan baik dengan sesamanya dimana Dayang Ringkek akan memenihi syarat dari Bujang Balui agar tidak memaksa kehendaknya.

013 “  tidak! Aku hanya ingin jika syarat ke dua terpenuhi pergilah  kau jauh-jauh  dan jangan  pernah mengijakkan kaki ladi di dusun sini ”. (hal 2) Dari kutipan dayang ringkek menggambarkan  nilai hakikat hubungan manusia dengan  sesamanya dari kata pergilah  kau jauh-jauh  dan jangan  pernah mengijakkan kaki lagi di dusun sini  itu sendiri  memiliki makna dimana dayang ringkek ingin menjaga hubungan baik dengan bujang balui  agar  tidak terjadi  perselisihan antara sesama.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah ke-pgri-an hubungan pgri secara vertikal dan horizontal

BAB I PENDAHULUAN B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah-masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal ? 2. Bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal ? 3. Bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat ? 4. Bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) ? C. Tujuan Pembahasan 1. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara vertikal . 2. Untuk mengetahui bagaimana kerjasama PGRI secara horizontal. 3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan PGRI dengan pemerintah pusat. 4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan luar negeri dengan Educational International (EI) D. Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup makalah ini hanya membahas mengenai kerjasama PGRI secara vertikal, kerjasama PGRI secara horizontal, hubungan PGRI dengan pemerintah pusat serta membahas mengenai hubungan luar negeri dengan EI (Educational International). E. Man

Makalah Perkembangan Peserta Didik Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karir, Kehidupan Berkeleuarga dan Penyesuaian Diri Remaja

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah perkembangan peserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan Pribadi, Pendidikan dan Karier,Kehidupan Berkeluarga dan Penyesuaian Diri Remaja”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Kami harap makalah perkembangan perserta didik tentang “Tugas Perkembangan Kehidupan

Makalah Teori Sastra Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi,Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi

KATA PENGANTAR         Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji syukur atas Kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, Jenis-Jenis Puisi”. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam proses pembuatan makalah ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.           Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah kami ini masih ada   kekurangan   baik dari susunan, kalimat, maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saran dan kritik dari teman-teman dan dosen sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah kami kedepannya. Diharap makalah teori sastra tentang “Hakikat Puisi, Struktur Bentuk Puisi, Batasan-Batasan Puisi, dan Jenis-Jenis Puisi” dapa